Langsung ke konten utama

Keutamaan malam jum'at

Kamis, 6 Desember 2018

Keutamaan Malam Jumat Menurut Islam Banyak Keistimewaanya

 Oleh : Ustadz Yachya Yusliha

Keutamaan Malam Jumat – Hari Jumat merupakan hari yang begitu dimuliakan oleh Allah SWT sehingga juga banyak keutamaan malam Jumat. Bahkan Sayyidina Ali pernah menyebut bahwasannya hari Jumat adalah hari raya untuk umat muslim yang selalu ada di setiap minggunya.

 

Maka dari itu alangkah baiknya apabila kita tingkatkan lagi ibadah kepada Allah SWT pada hari Jumat dan juga malam Jumat. Agar ibadah kita semangat lagi dalam beribadah berikut ini kita akan mengulas tentang keutamaan malam jumat yang bisa kita ketahui.

Keutamaan Malam Jumat Lebih Utama Dari Pada Malam 7 Hari yang Lainnya

http://Yachyayusliha.blogspot.com

 

Seperti pernyataan dari Ali bin Abi Thalib (Karomallohu Wajhah) yang berkata: “Sesungguhnya Allah swt memilih Jum’at, lalu menjadikan harinya sebagai hari raya, dan memilih malamnya menjadi malam hari raya.

Di antara keutamaannya malam jumat adalah, orang yang momohon dan berdoa akan hajatnya kepada Allah Azza wa Jalla pada hari Jum’at. Maka Allah akan mengabulkannya. Suatu bangsa yang pantas untuk menerima azab lalu kemudian mereka memohon pada Allah di malam hari Jumat. Maka Allah akan menyelamatkan mereka darinya.

Sehingga tidak ada sesuatu pun yang Allah tentukan dan utamakan kecuali Ia menentukannya pada malam Jum’at. Karena itulah, bahwa malam Jum’at adalah malam yang paling utama daripada hari-hari yang lainnya di dalam 7 hari.”

Selain itu juga Rasulullah SAW pernah menyebut bahwa hari Jumat adalah “sayyidul ayyam” atau penghulu dari hari. Hal tersebut terbukti pada sabda-sabda Nabi Muhammad SAW yang sangat mengistimewakan hari Jumat bila disebandingkan hari yang lainnya.

Keistimewaan-keistimewaan itu telah tersurat dan tersirat dalam hadis yang menjelaskan tentang keutamaan malam jumat dan hari jumat. Salah satu hadis tersebut berbunyi:

Rasulullah saw bersabda: “Sesungguhnya hari Jum’at adalah penghulu semua hari, di dalamnya Allah azza wa jalla melipatgandakan kebaikan, menghapus keburukan, mengangkat derajat, mengijabah doa, menghilangkan duka, dan menunaikan hajat-hajat yang besar.

Hari Jum’at adalah hari Allah menambah orang-orang yang dibebaskan dari neraka. Tidak ada seorang pun manusia yang memohon perlindungan di dalamnya dan ia mengenal hak-Nya dan yang diharamkan-Nya, kecuali Allah berhak membebaskan dan menyelamatkan ia dari neraka.

Jika ia mati pada hari Jum’at atau malamnya, ia mati syahid dan dibangkitkan dari kuburnya dalam keadaan aman. Tidak ada seorang pun yang meremehkan apa yang diharamkan oleh Allah dan menyia-nyiakan hak-Nya. Kecuali Allah berhak mencampakkannya ke dalam neraka Jahannam kecuali ia bertaubat.”


Karena keutamaannya itulah dijelaskan juga bahwa segala amal yang dilakukan umat manusia baik amal saleh maupun amal kemaksiatan balasannya akan dilipatgandakan. Hal tersebut tergambar dalam pernyataan Imam Ja’far. “Bahwa malam Jum’at dan harinya mempunyai hak. Maka janganlah kamu sia-siakan kemuliaannya (mengurangi ibadah) dan mendekatkan diri kepada Allah dengan amal shaleh, dan tinggalkan semua yang haram.

Binatang dan Penghuni Neraka Juga Merasakan Keutamaan Malam Jumat

Keutamaan hari Jumat juga tidak hanya dinikmati oleh segenap umat manusia, makhluk lain selain manusia, yaitu binatang-binatang yang ada di bumi pun turut merasakannya. Seperti yang diterangkan oleh Imam Ja’far: “Jika datang malam Jum’at semua binatang laut dan binatang darat mengangkat kepalanya seraya memanggil dengan bahasanya masing-masing. Wahai Tuhan kami, jangan siksa kami karena dosa-dosa anak cucu Adam.”

Sesungguhnya, kemuliaan hari jumat juga dinanti-nanti oleh ahli neraka karena di setiap malam jumat Allah memberi kebahagiaan pada penghuni neraka dengan menyelematkannya dari api neraka. Nabi saw bersabda: “Sesungguhnya malam Jum’at dan harinya adalah 24 jam milik Allah Azza wa Jalla. Setiap jamnya ada enam ratus ribu orang yang diselamatkan dari api neraka.”

Berkaitan dengan keutamaan malam dan hari Jumat tersebut yang paling utama kita lakukan adalah memperbanyak amal saleh dan memohon ampun atas segala dosa yang kita perbuat. Berbuat amal salah pada malam jumat dan hari Jumat akan dilipatgandakan pahalanya, sebaliknya berbuat dosa atau kemaksiatan pada malam jumat Allah juga akan melipatgandakan siksanya.

Memohon ampun dan meninggalkan kemaksiatan pada malam jumat akan diampuni dosa-dosanya yang telah lalu. Imam Ja’far Ash-Shadiq (as) berkata: “ Jauhilah maksiat pada malam Jum’at, karena pada malam itu keburukan dilipatgandakan dan kebaikan dilipatgandakan.

Barangsiapa yang meninggalkan maksiat kepada Allah pada malam Jum’at Allah mengampuni semua dosa yang lalu. Dan barangsiapa yang menampakkan kemaksiatan kepada Allah pada malam Jum’at Allah menyiksanya dengan semua amal yang ia lakukan sepanjang umurnya. Dan melipatgandakan siksa padanya akibat maksiat itu.”

Demikianlah keutamaan malam jumat yang bisa kita ketahui, semoga berguna  dan menjadi amal jariyah kita semua. Jangan lupa untuk like dan share artikel ini.

Semoga bermanfaat

Komentar

Postingan populer dari blog ini

8 Tahap Perjalanan Hidup Setelah Mati, Sejak Malam Pertama di Alam Kubur hingga Lewati Ini

Bandung -  Kematian  bukan menjadi akhir dari segalanya. Sejatinya kematian adalah awal dari mulainya episode di dalam kehidupan. Bukanlah menjadi kemusnahan melainkan suatu pembaharuan serta perpindahan awal hidup sebenarnya. Kehidupan setelah mati menurut Islam, mati merupakan sesuatu yang pasti untuk setiap makhluk yang bernyawa,seperti itulah firman Allah. Kehidupan yang dijalani di dunia ini hanyalah sebuah permainan dan tempat singgah untuk sementara saja. Dalam dunia Islam, kita mempercayai adanya kehidupan setelah mati. Nah, Akan mengulas bagaimana kehidupan setelah mati. Dilansir dari kitab aqidah ialam   berikut  8 tahap kehidupan setelah mati menurut Islam: 1. Alam Barzakh (Alam Kubur) Kehidupan setelah mati menurut islam yang pertama adalah alam kubur. Alam kubur merupakan tempat persinggahan pertama setelah mati. YD1JNI

Bagaimanakah Kita Menyikapi Tahun Baru Masehi?

Bagaimanakah Kita Menyikapi Tahun Baru Masehi? Redaksi Muslimah.Or.Id  December , 2018  Diantara kebiasaan orang dalam memasuki tahun baru di berbagai belahan dunia adalah dengan merayakannya, seperti begadang semalam suntuk, pesta kembang api, tiup terompet pada detik-detik memasuki tahun baru, wayang semalam suntuk bahkan tidak ketinggalan dan sudah mulai  ngetrend  di beberapa tempat diadakan dzikir berjama’ah menyongsong tahun baru.  Sebenarnya bagaimana Islam memandang perayaan tahun baru? Bolehkah Merayakannya? Tahun baru tidak termasuk salah satu hari raya Islam sebagaimana ‘Iedul Fitri, ‘Iedul Adha ataupun hari Jum’at.  Bahkan hari tersebut tergolong rangkaian kegiatan hari raya orang-orang kafir yang tidak boleh diperingati oleh seorang muslim. Suatu ketika seorang lelaki datang kepada Rasulullah  Shallallahu’alaihi wa sallam untuk meminta fatwa karena ia telah bernadzar memotong hewan di Buwanah (nama sebuah tempat), maka Nabi  Shallallahu’alaihi wa sallam menanyakan

DO'A KHATAM AL-QUR'AN.

ุฃَู„ู„ّٰู‡ُู…َّ ุงุฑْุญَู…ْู†ِูŠ ุจِุงู„ْู‚ُุฑْุขู†ِ, ูˆَุงุฌْุนَู„ْู‡ُ ู„ِูŠ ุฅِู…َุงู…ุงً, ูˆَู†ُูˆْุฑุงً, ูˆَู‡ُุฏًู‰ ูˆَุฑَุญْู…َุฉً, ุฃَู„ู„ّٰู‡ُู…َّ ุฐَูƒِّุฑْู†ِูŠ ู…ِู†ْู‡ُ ู…َุง ู†َุณِูŠْุชُ, ูˆَุนَู„ِّู…ْู†ِูŠ ู…ِู†ْู‡ُ ู…َุง ุฌَู‡ِู„ْุชُ, ูˆَุงุฑْุฒُู‚ْู†ِูŠ ุชِู„َุงูˆَุชَู‡ُ ุขู†ุงَุกَ ุงู„ู„َّูŠْู„ِ, ูˆَุฃَุทْุฑَูَ ุงู„ู†َّู‡َุงุฑِ , ูˆَุงุฌْุนَู„ْู‡ُ ู„ِูŠ ุญُุฌَّุฉً ูŠَุง ุฑَุจَّ ุงู„ْุนَุงู„َู…ِูŠْู†َ "Allaahummarhamni bil quran. Waj'alhu lii imaama wa nuran wa hudan wa rohman. Allaahumma dzakkirnii minhu maa nasiitu wa 'allimnii minhu maa jahiltu warzuqnii tilawatahu aaa-allaili wa'atrofannahaar waj'alhu lii hujatan yaa rabbal 'aalamin." Artinya: Ya Allah, rahmatilah aku dengan Alquran. Jadikan lah ia sebagai pemimpin, cahaya, petunjuk, dan rahmat bagiku. Ya Allah, ingatkan aku atas apa yang terlupakan darinya. Ajarilah aku atas apa yang belum tahu darinya. Berikanlah aku kemampuan membacanya sepanjang malam dan ujung siang. Jadikanlah ia sebagai pembelaku, wahai Tuhan Semesta Alam.