Langsung ke konten utama

Keutamaan Ilmu dan Ulama dalam Hadits

Imam Al-Ghazali dalam kitab Mukasyafatul Qulub menyebutkan keutamaan Al-Qur’an, ilmu dan ulama pada bab tersendiri. 

Al-Ghazali mengutip beberapa hadits yang menerangkan keutamaan ilmu dan ulama pada bab ini dari sejumlah perawi hadits

Al-Ghazali mengatakan, banyak hadits menerangkan keutamaan ilmu dan ulama. 

(Imam Al-Ghazali, Mukasyafatul Qulub, [Beirut, Darul Kutub Al-Ilmiyyah: 2019 M/1440 H], halaman 277).  

1. Orang alim merupakan orang yang dikehendaki sebagai orang baik.
 ู…َู†ْ ูŠُุฑِุฏِ ุงู„ู„ู‡ُ ุจِู‡ِ ุฎَูŠْุฑًุง ูŠُูَู‚ِّู‡ْู‡ُ ูِู‰ ุงู„ุฏِّูŠْู†ِ ูˆَูŠُู„ْู‡ِู…ْู‡ُ ุฑُุดْุฏَู‡ُ 

Artinya, “Siapa saja yang dikehendaki kebaikan oleh Allah, niscaya ia akan diberi pemahaman dalam agama dan diilhami petunjuk-Nya,” (HR At-Thabarani dan Abu Nu’aim). 

2. Orang alim merupakan ahli waris para nabi yang mendapatkan derajat mulia.  

 ุงู„ْุนُู„َู…َุงุกُ ูˆَุฑَุซَุฉُ ุงู„ْุฃَู†ْุจِูŠَุงุกِ (ุฑูˆุงู‡ ุฃุจูˆ ุฏุงูˆุฏ ูˆุงู„ุชุฑู…ุฐูŠ) 

Artinya, “Ulama adalah ahli waris para nabi." (HR Abu Dawud dan at-Tirmidzi). 

Telah maklum bahwa tidak ada pangkat di atas derajat para nabi dan tidak ada kemuliaan di atas kemuliaan ahli waris bagi derajat tersebut. 

3. Orang alim adalah orang beriman yang bermanfaat melalui ilmunya baik untuk orang lain maupun untuk dirinya sendiri. 

ุฃَูْุถَู„ُ ุงู„ู†َّุงุณِ ุงู„ู…ُุคْู…ِู†ُ ุงู„ุนَุงู„ِู…ُ ุงู„ุฐِูŠ ุฅِุฐَุง ุงุญْุชِูŠْุฌَ ุฅู„ูŠู‡ ู†َูَุนَ، ูˆุฅู† ุงุณْุชُุบْู†ِูŠَ ุนู†ู‡ ุฃุบْู†َู‰ ู†َูْุณَู‡ 

Artinya, “Orang paling utama adalah seorang mukmin alim yang bermanfaat bila dibutuhkan dan mencukupi dirinya bila ‘tidak diperlukan,’” (HR Ibnu Asakir). 

4. Orang alim berjuang mengedukasi masyarakat sesuai petunjuk para rasul. 

ุฃَู‚ْุฑَุจُ ุงู„ู†َّุงุณِ ู…ِู†ْ ุฏَุฑَุฌَุฉِ ุงู„ู†ُّุจُูˆَّุฉِ ุฃَู‡ْู„ُ ุงู„ุนِู„ْู…ِ ูˆَุงู„ْุฌِู‡َุงุฏِ، ุฃَู…َّุง ุฃَู‡ْู„ُ ุงู„ْุนِู„ْู…ِ ูَุฏَู„ُّูˆْุง ุงู„ู†َّุงุณَ ุนَู„َู‰ ู…َุง ุฌَุงุกَุชْ ุจِู‡ِ ุงู„ุฑُุณُู„ُ ูˆุฃَู…َّุง ุฃَู‡ْู„ُ ุงู„ุฌِู‡َุงุฏِ ูŠُุฌَุงู‡ِุฏُูˆْู†َ ุจِุฃَุณْูŠَุงูِู‡ِู…ْ ุนَู„َู‰ ู…َุง ุฌَุงุกَุชْ ุจِู‡ِ ุงู„ุฑُุณُู„ُ 

Artinya, “Orang paling dekat dengan derajat kenabian adalah ulama dan pejuang. 

Ulama memberikan petunjuk kepada manusia atas ajaran yang dibawa para rasul.

Sedangkan pejuang berjihad dengan senjata mereka atas ajaran yang dibawa para rasul,” (HR Ad-Dailami). 

5. Satu orang alim merupakan seorang warga yang berkualitas karena tingkat literasinya, sehingga setara dengan sekelompok warga tanpa kualitas. 

ู„َู…َูˆْุชُ ู‚َุจِูŠู„َุฉٍ ุฃَูŠْุณَุฑُ ู…ِู†ْ ู…َูˆْุชِ ุนَุงู„ِู…ٍ

 Artinya, “Kematian satu kabilah lebih ringan daripada kematian seorang alim,” (HR At-Thabarani, Al-Baihaki, Abu Ya’la, dan Ibnu Asakir). 

6. Tinta pada karya tulis ulama dan tetesan darah pejuang sangat penting. 

Tetapi bobot ganjaran tinta ulama kelak melebihi bobot tetesan darah syuhada. 

ูŠُูˆْุฒَู†ُ ูŠَูˆْู…َ ุงู„ู‚ِูŠَุงู…َุฉِ ู…ِุฏَุงุฏُ ุงู„ุนُู„َู…َุงุกِ ุจِุฏَู…ِ ุงู„ุดُّู‡َุฏَุงุกِ 

Artinya, “Pada hari kiamat tinta (karya tulis) ulama ditimbang bersama tetesan darah syuhada. (Hasilnya lebih berat nilai tetsan tinta ulama sebagaimana riwayat lain),” (HR Ibnu Abdil Barr, Ibnun Najjar, Ibnul Jauzi, As-Syairazi, Al-Marhabi, dan Ad-Dailami).

7. Orang alim adalah ia yang teidak pernah puas dahaganya pada ilmu sampai ia tiba di surga.

 ู„ุงَ ูŠَุดْุจَุนُ ุนَุงู„ِู…ٌ ู…ِู†ْ ุนِู„ْู…ٍ ุญَุชَّู‰ ูŠَูƒُูˆู†َ ู…ُู†ْุชَู‡َุงู‡ُ ุงู„ْุฌَู†َّุฉُ 

Artinya, “Seorang alim tidak adakan pernah kenyang terhadap ilmu sampai ujungnya adalah surga.” (HR Al-Qudha’i dalam Musnad As-Syihab). 

8. Anti-ilmu dan gila harta bibit kerusakan umat Nabi Muhammad saw. 

ู‡َู„َุงูƒُ ุฃُู…َّุชِูŠْ ูِูŠْ ุดَูŠْุฆَูŠْู†ِ ุชَุฑْูƒِ ุงู„ุนِู„ْู…ِ ูˆَุฌَู…ْุนِ ุงู„ู…َุงู„ِ

 Artinya, “Kebinasaan umatku terletak pada dua hal, yaitu

 (1) meninggalkan ilmu, dan 
(2) menumpuk harta.” 

9. Terkait ilmu, umat Islam hanya memiliki empat pilihan terbaik.

 ูƒُู†ْ ุนَุงู„ِู…ًุง ุฃَูˆْ ู…ُุชَุนَู„ِّู…ًุง ุฃَูˆْ ู…ُุณْุชَู…ِุนًุง ุฃَูˆْ ู…ُุญِุจًّุง ูˆَู„َุง ุชَูƒُู†ِ ุงู„ุฎَุงู…ِุณَุฉَ ุฃูŠ ู…ُุจْุบِุถًุง ูَุชَู‡ْู„ِูƒَ 

 Artinya, “Jadilah kamu seorang alim, pelajar, pendengar, atau pecinta (ilmu). Jangan kamu menjadi yang kelima, yaitu pembenci (ilmu), maka binasalah kamu,” (HR Al-Bazzar, At-Thabarani, Al-Baihaki). 

10. Penolakan Allah atas seorang hamba ditandai dengan keluputannya dari ilmu.

 ุฅِุฐَุง ุฑَุฏَّ ุงู„ู„ู‡ُ ุนَุจْุฏًุง ุญَุธَّุฑَ ุนَู„َูŠْู‡ِ ุงู„ุนِู„ْู…َ 

Artinya, “Jika Allah menolak seorang hamba, niscaya Dia luputkan orang tersebut dari ilmu.”

 11. Miskin harta berbahaya, tetapi miskin ilmu lebih berbahaya.

 ู„َุง ูَู‚ْุฑَ ุฃَุดَุฏُّ ู…ِู†َ ุงู„ุฌَู‡ْู„ِ 

Artinya, “Tidak ada kefakiran yang lebih (parah) dari kebodohan,” (HR Abu Bakar bin Kamil pada Mu’jamnya, Ibnun Najjar, Ibnu Hibban, dan Al-Qudha’i). 

Terkait keutamaan Al-Qur’an, ilmu, dan ulama, Imam Al-Ghazali mengutip Surat Al-A’raf ayat 145, pandangan Imam As-Syafi’i, dan Sayyidina Al-Hasan bin Ali bin Abu Thalib ra.

 Wallahu a’lam. 

   

Komentar

Postingan populer dari blog ini

8 Tahap Perjalanan Hidup Setelah Mati, Sejak Malam Pertama di Alam Kubur hingga Lewati Ini

Bandung -  Kematian  bukan menjadi akhir dari segalanya. Sejatinya kematian adalah awal dari mulainya episode di dalam kehidupan. Bukanlah menjadi kemusnahan melainkan suatu pembaharuan serta perpindahan awal hidup sebenarnya. Kehidupan setelah mati menurut Islam, mati merupakan sesuatu yang pasti untuk setiap makhluk yang bernyawa,seperti itulah firman Allah. Kehidupan yang dijalani di dunia ini hanyalah sebuah permainan dan tempat singgah untuk sementara saja. Dalam dunia Islam, kita mempercayai adanya kehidupan setelah mati. Nah, Akan mengulas bagaimana kehidupan setelah mati. Dilansir dari kitab aqidah ialam   berikut  8 tahap kehidupan setelah mati menurut Islam: 1. Alam Barzakh (Alam Kubur) Kehidupan setelah mati menurut islam yang pertama adalah alam kubur. Alam kubur merupakan tempat persinggahan pertama setelah mati. YD1JNI

Bagaimanakah Kita Menyikapi Tahun Baru Masehi?

Bagaimanakah Kita Menyikapi Tahun Baru Masehi? Redaksi Muslimah.Or.Id  December , 2018  Diantara kebiasaan orang dalam memasuki tahun baru di berbagai belahan dunia adalah dengan merayakannya, seperti begadang semalam suntuk, pesta kembang api, tiup terompet pada detik-detik memasuki tahun baru, wayang semalam suntuk bahkan tidak ketinggalan dan sudah mulai  ngetrend  di beberapa tempat diadakan dzikir berjama’ah menyongsong tahun baru.  Sebenarnya bagaimana Islam memandang perayaan tahun baru? Bolehkah Merayakannya? Tahun baru tidak termasuk salah satu hari raya Islam sebagaimana ‘Iedul Fitri, ‘Iedul Adha ataupun hari Jum’at.  Bahkan hari tersebut tergolong rangkaian kegiatan hari raya orang-orang kafir yang tidak boleh diperingati oleh seorang muslim. Suatu ketika seorang lelaki datang kepada Rasulullah  Shallallahu’alaihi wa sallam untuk meminta fatwa karena ia telah bernadzar memotong hewan di Buwanah (nama sebuah tempat), maka Nabi  Shallallahu’alaihi wa sallam menanyakan

DO'A KHATAM AL-QUR'AN.

ุฃَู„ู„ّٰู‡ُู…َّ ุงุฑْุญَู…ْู†ِูŠ ุจِุงู„ْู‚ُุฑْุขู†ِ, ูˆَุงุฌْุนَู„ْู‡ُ ู„ِูŠ ุฅِู…َุงู…ุงً, ูˆَู†ُูˆْุฑุงً, ูˆَู‡ُุฏًู‰ ูˆَุฑَุญْู…َุฉً, ุฃَู„ู„ّٰู‡ُู…َّ ุฐَูƒِّุฑْู†ِูŠ ู…ِู†ْู‡ُ ู…َุง ู†َุณِูŠْุชُ, ูˆَุนَู„ِّู…ْู†ِูŠ ู…ِู†ْู‡ُ ู…َุง ุฌَู‡ِู„ْุชُ, ูˆَุงุฑْุฒُู‚ْู†ِูŠ ุชِู„َุงูˆَุชَู‡ُ ุขู†ุงَุกَ ุงู„ู„َّูŠْู„ِ, ูˆَุฃَุทْุฑَูَ ุงู„ู†َّู‡َุงุฑِ , ูˆَุงุฌْุนَู„ْู‡ُ ู„ِูŠ ุญُุฌَّุฉً ูŠَุง ุฑَุจَّ ุงู„ْุนَุงู„َู…ِูŠْู†َ "Allaahummarhamni bil quran. Waj'alhu lii imaama wa nuran wa hudan wa rohman. Allaahumma dzakkirnii minhu maa nasiitu wa 'allimnii minhu maa jahiltu warzuqnii tilawatahu aaa-allaili wa'atrofannahaar waj'alhu lii hujatan yaa rabbal 'aalamin." Artinya: Ya Allah, rahmatilah aku dengan Alquran. Jadikan lah ia sebagai pemimpin, cahaya, petunjuk, dan rahmat bagiku. Ya Allah, ingatkan aku atas apa yang terlupakan darinya. Ajarilah aku atas apa yang belum tahu darinya. Berikanlah aku kemampuan membacanya sepanjang malam dan ujung siang. Jadikanlah ia sebagai pembelaku, wahai Tuhan Semesta Alam.