Langsung ke konten utama

10 Sebab Terhalangnya Doa Menurut Ibrahim bin Adham.


Ada banyak faktor terhalangnya doa menurut Ibrahim bin Adham

lAda banyak faktor terhalangnya doa menurut Ibrahim bin Adham. Berdoa (Ilustrasi)
Ada banyak faktor terhalangnya doa menurut Ibrahim bin Adham. Berdoa (Ilustrasi)

Ketika suatu doa tak segera menampakkan tanda-tanda terijabah, maka seharusnya seseorang tetap berbaik sangka kepada Allah SWT. 

Yang perlu dipertanyakan adalah mengapa doa kita tak terkabul? 


Jangan salahkan Allah bila doa tak dikabulkan dan jangan pula menggerutu atau jemu,'' kata Abdul Qadir-Jailani dalam Mafatih al-Ghaib. 

Rasulullah SAW bersabda, ''Doa seorang hamba Allah tetap dikabulkan selama ia tidak berdoa untuk suatu perbuatan dosa atau memutuskan silaturahim atau tak terburu-buru segera dikabulkan.'' 


Seorang sahabat bertanya, ''Wahai Rasulullah, apakah maksud terburu-buru?'' Rasulullah menjawab, ''Ia mengatakan, 'aku telah berdoa tapi aku tidak melihat doaku dikabulkan', sehingga ia mengabaikan dan meninggalkan doanya itu.'' (HR Muslim).

Ada dua sebab mengapa doa tertolak. 

Yaitu, pertama, tidak memperhatikan adab berdoa, baik adab lahir maupun adab batin.

Sebab, Allah SWT akan mengganti bentuk pengkabulan doa dengan sesuatu yang lebih bermanfaat bagi si pemohon atau ditunda pengabulannya hingga hari akhirat dalam bentuk deposito pahala.

Kedua, perilaku buruk. Syaqiq al-Balkhi bercerita: 

ketika Ibrahim bin Adham berjalan di pasar-pasar Bashrah, orang-orang mengerumuni beliau. 

Mereka bertanya, mengapa Allah belum juga mengabulkan doa mereka padahal telah bertahun-tahun berdoa, serta bukankah Allah berfirman, ''Berdoalah kalian, maka Aku mengabulkan doa kalian.''

Ibrahim bin Adham menjawab, ''Hatimu telah mati dari sepuluh perkara.  Yakni, 

pertama, engkau mengenali Allah, tetapi tidak menunaikan hak-Nya. 

Kedua, engkau membaca kitab Allah, tetapi tidak mau mempraktikkan isinya. 

Ketiga, engkau mengaku bermusuhan dengan iblis, tetapi mengikuti tuntunannya.

 Keempat, engkau mengaku cinta Rasul, tetapi meninggalkan tingkah laku dan sunah beliau.

 Kelima, engkau mengaku senang surga, tetapi tidak berbuat menuju kepadanya.

Keenam, engkau mengaku takut neraka, tetapi tidak mengakhiri perbuatan dosa. 

Ketujuh, engkau mengakui kematian itu hak, tetapi tidak mempersiapkan diri untuk menghadapinya. 

Kedelapan, engkau asyik meneliti aib-aib orang lain, tetapi melupakan aib-aib dirimu sendiri.

 Kesembilan, engkau makan rezeki Allah, tetapi tidak bersyukur pada-Nya. 

Dan kesepuluh, engkau menguburkan orang-orang, tetapi tidak mengambil pelajaran dari peristiwa itu. 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

8 Keutamaan Sifat Tawadhu Bagi Muslimah, Nomor Terakhir Jalan Menuju Kemuliaan..

Tawadhu atau sifat rendah hati yang dimiliki seorang muslimah merupakan sebuah akhlak dalam Islam yang tergolong ke dalam akhlak terpuji. Foto ilustrasi/ist Tawadhu   atau sifat rendah hati yang dimiliki seorang muslimah merupakan sebuah akhlak dalam Islam yang tergolong ke dalam akhlak terpuji.  Tawadhu   dalam Islam berarti seseorang menempatkan dirinya lebih rendah di hadapan Allah dan hamba-hamba Allah Subhanahu wa ta'ala. Firman Allah Ta’ala : وَاخْفِضْ جَنَاحَكَ لِمَنِ اتَّبَعَكَ مِنَ الْمُؤْمِنِينَ “ Dan rendahkanlah dirimu terhadap orang-orang yang mengikutimu, yaitu orang-orang yang beriman “.(QS Asy-Syu'ra : 215) Kita ketahui, bahwa segala perkara yang ada dalam Islam pasti memiliki keutamaan dan keburukan bagi yang melakukannya, dan dalam perkara rendah hati, seseorang yang melakukan atau memiliki  sikap rendah hati   akan mendapatkan beberapa keutamaan dari sikap rendah hati ini. Baca juga:  Inilah Ciri-ciri Pribadi Muslimah yang Tawadhu   Rasulullah Shallallaahu’al

8 Tahap Perjalanan Hidup Setelah Mati, Sejak Malam Pertama di Alam Kubur hingga Lewati Ini

Bandung -  Kematian  bukan menjadi akhir dari segalanya. Sejatinya kematian adalah awal dari mulainya episode di dalam kehidupan. Bukanlah menjadi kemusnahan melainkan suatu pembaharuan serta perpindahan awal hidup sebenarnya. Kehidupan setelah mati menurut Islam, mati merupakan sesuatu yang pasti untuk setiap makhluk yang bernyawa,seperti itulah firman Allah. Kehidupan yang dijalani di dunia ini hanyalah sebuah permainan dan tempat singgah untuk sementara saja. Dalam dunia Islam, kita mempercayai adanya kehidupan setelah mati. Nah, Akan mengulas bagaimana kehidupan setelah mati. Dilansir dari kitab aqidah ialam   berikut  8 tahap kehidupan setelah mati menurut Islam: 1. Alam Barzakh (Alam Kubur) Kehidupan setelah mati menurut islam yang pertama adalah alam kubur. Alam kubur merupakan tempat persinggahan pertama setelah mati. YD1JNI

Pentingnya Makanan Halal dan Thayyib, Begini Penjelasannya

Selasa, 14 Juni 2022  Bagi umat Islam makanan dan minuman tidak hanya harus halal, tetapi harus thayyib atau baik untuk dikonsumsi, sehingga makanan dan minuman tersebut menjadi berkah dan bermanfaat bagi kita. Foto istimewa Dalam Islam, Allah Subhanahu wa ta'ala memerintahkan hamba-hambaNya untuk memilih  makanan halal dan thayyib   (baik dikonsumsi), serta menghindari makanan haram. Selain untuk kebaikan, menghindari makanan haram merupakan bukti keimanan ketakwaan hamba kepada Penciptanya.  Allah Ta'ala berfirman; وَكُلُوا مِمَّا رَزَقَكُمُ اللَّهُ حَلَالًا طَيِّبًا ۚ وَاتَّقُوا اللَّهَ الَّذِي أَنْتُمْ بِهِ مُؤْمِنُونَ “Dan makanlah makanan yang halal lagi baik dari apa yang Allah telah rezekikan kepada kalian, dan bertakwalah kepada Allah yang kalian beriman kepada-Nya.” (QS Al Maidah-88) Baca juga:  Semua Makanan Pada Asalnya Halal, Makanan Haram Hanya 4? Makan dan minum yang halal   akan memberikan manfaat bagi tubuh manusia. Selain itu, makan dan minum yang halal akan m