Langsung ke konten utama

23 Wasiat Waliyullah Sayyid Ibnu Thahir yang Layak Diteladani


23 Wasiat Waliyullah Sayyid Ibnu Thahir yang Layak Diteladani
Sayyid Abdullah Bin Husain Thahir wafat 1272 H (1855 Masehi) di Kota Masileh, tidak jauh dari Kota Tarim, Yaman. Foto/Ist
Sayyid Abdullah bin Husain bin Thahir Al-'Alawi, ulama kelahiran Tarim, Hadhramaut, Yaman 1191 Hijriyah dan wafat 1272 H (1855 Masehi) di Kota Masileh, tidak jauh dari Kota Tarim. Beliau seorang waliyullah yang faqih di bidang nahwu, fikih, serta ilmu zahir dan batin.

Beliau pernah hijrah ke Mekkah dan Madinah untuk menuntut ilmu kemudian kembali ke negerinya menebar ilmu dan dakwah Islamiyah. Berikut 23 wasiat Imam Assayid Habib Abdullah Bin Husain Bin Thohir Al-Alawi Husaini (Ibnu Thahir).

1. أُوصِيكـمُ يا معشـرَ الإخـوانِ = عليـكُـمُ بطـاعـةِ الدَّيـانِ
"Aku wasiatkan kepada kamu wahai saudara sekalian, hendaklah kamu mentaati Allah."

2. إيَّاكُـمُ أن تُهمِلـوا أوقـاتَكـم = فتَنْدمـوا يومـاً على ما فـاتَكم
"Janganlah kamu membuang waktumu, kamu akan menyesal dengan waktu yang kamu sia-siakan".

3. وإنَّـما غَنيـمـةُ الإنســان = شبابُـه والخُسـرُ في التَّـوانـي
"Dan sesungguhnya keberuntungan manusia, adalah waktu mudanya,dan kerugiannya jika menangguhkan waktu."

4. ما أحسـنَ الطاعـاتِ لِلشُبَّـانِ = فاسعَـوا لِتقـوى اللهِ يـا إخواني
"Alangkah baiknya ketaatan ketika muda, maka segeralah bertaqwa kepada allah wahai saudaraku."

5. وأعمِـروا أوقـاتَكم بالطـاعـه = والذِّكـر كـلَّ لحظـةٍ وساعـه
"Isilah waktu-waktumu dengan ketaatan, dan berzikirlah setiap detik dan saat."

6. فمَـن تَفُتْـهُ ساعـةٌ من عُمـرِهِ = تكُـن عليـه حسـرةً في قـبرهِ
"Maka barangsiapa yang terlepas satu saat dari waktunya (lalai), akan jadi satu penyesalan di dalam kuburnya."

7. ومن يقُـلْ إنـي صغيـرٌ أصبِـرُ = حتى أخـافُ اللهَ حيـنَ أكبَـرُ
"Dan barangsiapa yang berkata aku ini masih kecil, aku akan takut pada Allah setelah aku dewasa."

8. فـإن ذاكَ غــرَّه إبلـيـسُ = وقلبُــهُ مُقفَّــلٌ مَطمُــوسُ
"Maka sesungguhnya dirinya telah ditipu oleh iblis, dan hatinya telah ditutup lagi dibutakan.

9. لا خيرَ فيمـن لـم يتُبْ صغيـرا = ولـم يكـن بعيبِـهِ بصيــرا
"Tiada kebaikan bagi mereka yang tidak bertaubat ketika kecil, dan begitu juga bagi mereka yang tidak melihat keburukan dirinya sendiri."

10. وإن أردتَّ سُـنَّـةَ النبــيِّ = فـاجتَنِبَـنَّ قُـرَنـاءَ السُّــوءِ
"Sekiranya kamu kehendaki Sunnah Nabi, maka hendaklah kamu menjauhi sahabat yang jahat."

11. واختَر من الأصحـابِ كلَّ مُرشِِد = إن القَـرينَ بالقـريـنِ يقتَـدي
"Dan pilihlah dari kalangan sahabat yang memberi petunjuk, sesungguhnya seseorang akan terpengaruh dengan sahabatnya."

12. وصُحبـةُ الأخيـارِ لِلقلـبِ دَوا = تـزيدُ لِلقلـبِ نشاطـاً وقُـوى
"Bersahabat dengan orang yang baik adalah ubat (penawar) bagi hati, menambahkan bagi hati itu semangat dan kekuatan."

13. وصُحبـةُ الجُهـالِ داءٌ وعمـى = تزيـدُ لِلقلبِ السَّقيـمِ سَقَمـا
"Dan bersahabat dengan orang jahil merupakan penyakit dan buta, ia menambahkan penyakit bagi hati yang sedang sakit."

14. فتُـب إلـى مـولاكَ يا إنسـانُ = مِن قبـلِ أن يفـوتَـك الزَّمـانُ
"Maka bertaubatlah kepada Tuhanmu wahai insan, sebelum kehabisan masa."

15. يا أيُّهـا الغافِـلُ عـن مـولاهُ = أُنـظُـر بـأي عمـلٍ تلقــاهُ
"Wahai orang yang lalai terhadap Tuhannya, lihatlah dengan amalan apakah kamu akan bertemu dengannya."

16. أما علِمتَ الموتَ يأتـي مُسرِعـا = وليس للإنسـانِ إلا مـا سعـى
"Tidakkah kamu tahu kematian akan datang dengan cepat, dan tiadalah bagi manusia itu bekalan melainjkan apa yang ia lakukan."

17. وليس للإنسانِ من بـعدِ الأجـل = إلا الـذي قدَّمَـه مـن العمـل
"Tiadalah bagi manusia itu selepas ajalnya, kecuali amalan yang dilakukannya terdahulu."

18. يا أفلـسَ الناسِ طويـلَ الأمـلِ = مُضيِّـعَ العُمـرِ كثيـرَ الحِيَـلِ
"Wahai manusia yang muflis yang panjang angan-angan, yakni manusia yang mensia-siakan umur yang banyak melakukan tipu daya.
halaman ke-1
facebook sharing button
twitter sharing button
whatsapp sharing button
telegram sharing button
linkedin sharing button

Dari Anas bin Malik radhiyallahu 'anhu, Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam bersabda: 

"Itu adalah shalatnya orang-orang munafik, itu adalah shalatnya orang-orang munafik, itu adalah shalatnya orang-orang munafik. 

Salah seorang dari mereka duduk hingga sinar matahari telah menguning, tatkala itu ia sedang berada di antara dua tanduk setan atau pada dua tanduk setan. 

Maka dia bengkit untuk shalat, dia shalat empat rakaat dengan sangat cepat (seperti burung mematuk makanan), 

dia tidak mengingat Allah padanya kecuali sangat sedikit."



(HR. Sunan Abu Dawud No. 350)
Baca Juga
REKOMENDASI
Artikel Terkini
Follow us:
facebook sharing button
twitter sharing button
instagram sharing button
youtube sharing button
tiktok sharing button

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Khutbah Jumat: Menyelami Fitrah Kemanusiaan KitaKhutbah I

Khutbah I الحمدُ لِلّٰهِ العَلِيِّ العَظِيْم العَزِيْزِ الحَكِيْمِ الَّذِيْ فَطَرَنَا بِاقْتِدَارِهِ، وَطَوَّرَنَا بِاخْتِيَارِهِ، وَرَتَّبَ صُوَرَنا فِي أَحْسَنِ تَقْوِيْمٍ، وَمَنَّ عَلَيْنَا بِالعَقْلِ السَّلِيْمِ ، وَهَدَانَا إِلى الصِّرَاطِ المُسْتَقِيْمِ، أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللّٰهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ، لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ يُحْيِى وَيُمِيْتُ وَهُوَعَلَى كُلِّ شَيْئ ٍقَدِيْرٌ. وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًاعَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ لاَنَبِيَّ بَعْدَهُ. اَللّٰهُـمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمـَّدٍ سَيِّدِ الْمُرْسَلِيْنَ وَأَفْضلِ اْلأَنْبِيَاءِ وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَاِبه أَجْمَعِيْنَ. أَمَّا بَعْدُ، فَيَاأَيُّهَا الْمُسْلِمُوْنَ، اِتَّقُوْااللّٰهَ حَقَّ تُقَاتِه وَلاَتَمُوْتُنَّ إِلاَّ وَأَنـْتُمْ مُسْلِمُوْنَ. فَقَدْ قَالَ اللّٰهُ تَعَالىَ فِي كِتَابِهِ الْكَرِيْمِ: يَاأَيُّهَا النَّاسُ إِنَّا خَلَقْنَاكُمْ مِنْ ذَكَرٍ وَأُنْثَى وَجَعَلْنَاكُمْ شُعُوبًا وَقَبَائِلَ لِتَعَارَفُوا إِنَّ أَكْرَمَكُمْ عِنْدَ اللَّهِ أَتْقَاكُمْ Ada perilaku yang sudah mentrad...

8 Keutamaan Sifat Tawadhu Bagi Muslimah, Nomor Terakhir Jalan Menuju Kemuliaan..

Tawadhu atau sifat rendah hati yang dimiliki seorang muslimah merupakan sebuah akhlak dalam Islam yang tergolong ke dalam akhlak terpuji. Foto ilustrasi/ist Tawadhu   atau sifat rendah hati yang dimiliki seorang muslimah merupakan sebuah akhlak dalam Islam yang tergolong ke dalam akhlak terpuji.  Tawadhu   dalam Islam berarti seseorang menempatkan dirinya lebih rendah di hadapan Allah dan hamba-hamba Allah Subhanahu wa ta'ala. Firman Allah Ta’ala : وَاخْفِضْ جَنَاحَكَ لِمَنِ اتَّبَعَكَ مِنَ الْمُؤْمِنِينَ “ Dan rendahkanlah dirimu terhadap orang-orang yang mengikutimu, yaitu orang-orang yang beriman “.(QS Asy-Syu'ra : 215) Kita ketahui, bahwa segala perkara yang ada dalam Islam pasti memiliki keutamaan dan keburukan bagi yang melakukannya, dan dalam perkara rendah hati, seseorang yang melakukan atau memiliki  sikap rendah hati   akan mendapatkan beberapa keutamaan dari sikap rendah hati ini. Baca juga:  Inilah Ciri-ciri Pribadi Muslimah yang Tawadhu   ...

Keutamaan Ilmu dan Ulama dalam Hadits

Ustadz Yachya Yusliha Imam Al-Ghazali dalam kitab Mukasyafatul Qulub menyebutkan keutamaan Al-Qur’an, ilmu dan ulama pada bab tersendiri.  Al-Ghazali mengutip beberapa hadits yang menerangkan keutamaan ilmu dan ulama pada bab ini dari sejumlah perawi hadits Al-Ghazali mengatakan, banyak hadits menerangkan keutamaan ilmu dan ulama.  (Imam Al-Ghazali, Mukasyafatul Qulub, [Beirut, Darul Kutub Al-Ilmiyyah: 2019 M/1440 H], halaman 277).   1. Orang alim merupakan orang yang dikehendaki sebagai orang baik.  مَنْ يُرِدِ اللهُ بِهِ خَيْرًا يُفَقِّهْهُ فِى الدِّيْنِ وَيُلْهِمْهُ رُشْدَهُ  Artinya, “Siapa saja yang dikehendaki kebaikan oleh Allah, niscaya ia akan diberi pemahaman dalam agama dan diilhami petunjuk-Nya,” (HR At-Thabarani dan Abu Nu’aim).  2. Orang alim merupakan ahli waris para nabi yang mendapatkan derajat mulia.    الْعُلَمَاءُ وَرَثَةُ الْأَنْبِيَاءِ (رواه أبو داود والترمذي)  Artinya, “Ulama adalah ahli waris para nabi...