Langsung ke konten utama

Hujan Yang Membawa Barokah Dan Doanya


Sering kali kita mengeluh dengan turunya hujan dikala kita beraktivitas di kantor, ketika kuliah dalam kampus maupun luar kampus, tetapi apakah kita tidak tahu bahwa hujan merupakan suatu nikmat yang sering kali kita lupakan sebagai satu berkah yang membawa kenyamanan dikala setelah menghadapi musim panas.

Kesalahan dalam memaknai tanda-tanda alam dan semua pemberian Allah Azza wa Jalla, sesungguhnya bisa berdampak pada ketauhidan kita. 

Akibatnya, semua pergantian cuaca, alam dan seisinya, akan dipandang sebagai kesalahan sang pencipta, Allah Subhanahu Wata’ala. 

Memang kelihatannya sederhana, namun sesungguhnya hal yang serius, menyangkut keimanan.

Selain daripada itu, perlu diketahui juga hujan merupakan rahmat daripada Allah yang paling besar kepada hambanya, tidak ada setetes air hujan yang membasahi bumi ini kecuali atas kehendak Allah Subhanahu Wata’ala. 

Apa yang terjadi dari ujung kaki hingga ujung langit, dari pagi hingga malam, gumpalan awan, petir, hujan deras, banjir bandang, tak terkecuali adalah kerana kehendak Allah Subhanahu Wata’ala. 

Karenanya, menyalahkan turunnya hujan, sama halnya menyalahkan apa yang telah ditakdirkan Allah kepada kita dan alam perlu kita ingat akan kekuasannya.

Sungguh kita sebagai hamba Allah Subhanahu Wata’ala tidak layak untuk kecewa, marah hanya pakaian dan baju kita basah akibat siraman air hujan.

Tak perlu kecewa karena pertemuan kita batal gara-gara hujan. 

Apalagi sampai keluar umpatan dan cacian gara-gara hujan.

Menyalahkan alam sama saja dengan menyalahkan Allah azza wa Jalla. 

Tapi sebaliknya apa yang perlu dilakukan di kala melihat hujan…kita dapat berdoa: Allahumma Shayyiban Naafi’an ( Ya Allah, turunkanlah pada kami hujan yang bermanfaat) lalu kemudian dapat disusul dengan doa-doa lain yang kita kehendaki.

Sikap seorang Mukmin dan Muslim atas turunnya hujan ini adalah menerima,menikmati dan mensyukuri. 

Mencontohi Rasulullah Muhammad Shallallahu’alaihi wasalam sebaik-baik manusia yang pantas kita tiru akhlaknya.

Termasuk bagaimana beliau menghormati datangnya hujan.

Rasulullah bahkan mengungkap rahasia, jika di antara turunya hujan, di situ ada letak dan tanda-tanda dikabulkan sebuah doa ( Mustajab ). 

Allohumma Aamiiiin..maka perbanyaklah berdoa kala hujan turun, karena disitu ada barokah yang kita nantikan.

(Semoga bermanfaat)

Yachya Yusliha.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Khutbah Jumat: Menyelami Fitrah Kemanusiaan KitaKhutbah I

Khutbah I الحمدُ لِلّٰهِ العَلِيِّ العَظِيْم العَزِيْزِ الحَكِيْمِ الَّذِيْ فَطَرَنَا بِاقْتِدَارِهِ، وَطَوَّرَنَا بِاخْتِيَارِهِ، وَرَتَّبَ صُوَرَنا فِي أَحْسَنِ تَقْوِيْمٍ، وَمَنَّ عَلَيْنَا بِالعَقْلِ السَّلِيْمِ ، وَهَدَانَا إِلى الصِّرَاطِ المُسْتَقِيْمِ، أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللّٰهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ، لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ يُحْيِى وَيُمِيْتُ وَهُوَعَلَى كُلِّ شَيْئ ٍقَدِيْرٌ. وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًاعَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ لاَنَبِيَّ بَعْدَهُ. اَللّٰهُـمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمـَّدٍ سَيِّدِ الْمُرْسَلِيْنَ وَأَفْضلِ اْلأَنْبِيَاءِ وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَاِبه أَجْمَعِيْنَ. أَمَّا بَعْدُ، فَيَاأَيُّهَا الْمُسْلِمُوْنَ، اِتَّقُوْااللّٰهَ حَقَّ تُقَاتِه وَلاَتَمُوْتُنَّ إِلاَّ وَأَنـْتُمْ مُسْلِمُوْنَ. فَقَدْ قَالَ اللّٰهُ تَعَالىَ فِي كِتَابِهِ الْكَرِيْمِ: يَاأَيُّهَا النَّاسُ إِنَّا خَلَقْنَاكُمْ مِنْ ذَكَرٍ وَأُنْثَى وَجَعَلْنَاكُمْ شُعُوبًا وَقَبَائِلَ لِتَعَارَفُوا إِنَّ أَكْرَمَكُمْ عِنْدَ اللَّهِ أَتْقَاكُمْ Ada perilaku yang sudah mentrad...

8 Keutamaan Sifat Tawadhu Bagi Muslimah, Nomor Terakhir Jalan Menuju Kemuliaan..

Tawadhu atau sifat rendah hati yang dimiliki seorang muslimah merupakan sebuah akhlak dalam Islam yang tergolong ke dalam akhlak terpuji. Foto ilustrasi/ist Tawadhu   atau sifat rendah hati yang dimiliki seorang muslimah merupakan sebuah akhlak dalam Islam yang tergolong ke dalam akhlak terpuji.  Tawadhu   dalam Islam berarti seseorang menempatkan dirinya lebih rendah di hadapan Allah dan hamba-hamba Allah Subhanahu wa ta'ala. Firman Allah Ta’ala : وَاخْفِضْ جَنَاحَكَ لِمَنِ اتَّبَعَكَ مِنَ الْمُؤْمِنِينَ “ Dan rendahkanlah dirimu terhadap orang-orang yang mengikutimu, yaitu orang-orang yang beriman “.(QS Asy-Syu'ra : 215) Kita ketahui, bahwa segala perkara yang ada dalam Islam pasti memiliki keutamaan dan keburukan bagi yang melakukannya, dan dalam perkara rendah hati, seseorang yang melakukan atau memiliki  sikap rendah hati   akan mendapatkan beberapa keutamaan dari sikap rendah hati ini. Baca juga:  Inilah Ciri-ciri Pribadi Muslimah yang Tawadhu   ...

Keutamaan Ilmu dan Ulama dalam Hadits

Ustadz Yachya Yusliha Imam Al-Ghazali dalam kitab Mukasyafatul Qulub menyebutkan keutamaan Al-Qur’an, ilmu dan ulama pada bab tersendiri.  Al-Ghazali mengutip beberapa hadits yang menerangkan keutamaan ilmu dan ulama pada bab ini dari sejumlah perawi hadits Al-Ghazali mengatakan, banyak hadits menerangkan keutamaan ilmu dan ulama.  (Imam Al-Ghazali, Mukasyafatul Qulub, [Beirut, Darul Kutub Al-Ilmiyyah: 2019 M/1440 H], halaman 277).   1. Orang alim merupakan orang yang dikehendaki sebagai orang baik.  مَنْ يُرِدِ اللهُ بِهِ خَيْرًا يُفَقِّهْهُ فِى الدِّيْنِ وَيُلْهِمْهُ رُشْدَهُ  Artinya, “Siapa saja yang dikehendaki kebaikan oleh Allah, niscaya ia akan diberi pemahaman dalam agama dan diilhami petunjuk-Nya,” (HR At-Thabarani dan Abu Nu’aim).  2. Orang alim merupakan ahli waris para nabi yang mendapatkan derajat mulia.    الْعُلَمَاءُ وَرَثَةُ الْأَنْبِيَاءِ (رواه أبو داود والترمذي)  Artinya, “Ulama adalah ahli waris para nabi...