Langsung ke konten utama

Alasan Mengapa Al-Qur'an Dibaca dengan Suara Merdu dan Indah.


Alasan Mengapa Al-Qur'an Dibaca dengan Suara Merdu dan Indah


Alasan Mengapa Al-Quran Dibaca dengan Suara Merdu dan Indah
Seorang Qari sedang melagukan Al-Quran dengan penuh khusyu. Islam menganjurkan umatnya menghiasi Al-Quran dengan suara yang bagus. Foto/dok tafsiralquran
Membaca Al-Qur'an dengan irama dan lantunan indah merupakan perkara yang sangat dianjurkan. Nabi shallallahu 'alaihi wasallam menganjurkan umatnya membaca Al-Qur'an dengan suara yang indah.

Dalam salah satu hadis riwayat Al-Hakim, Nabi bersabda:

عن البراء رضي الله عنه ، قال : قال رسول الله صلى الله عليه وسلم : زينوا القرآن بأصواتكم ، فإن الصوت الحسن يزيد القرآن حسنا.

"Dari al-Barra berkata: Rasulullah shallallahu 'alahi wasallam bersabda: "Hiasilah Al-Qur'an dengan suaramu, karena sesungguhnya suara yang bagus akan menjadikan bacaan Al-Qur'an bertambah bagus pula." (Al-Hakim, Al-Mustadrak)

Dari Abu Hurairah berkata bahwa Rasulullah bersabda: "Allah tidak pernah mendengarkan sesuatu dengan penuh perhatian sebagaimana Dia mendengarkan dengan penuh perhatian kepada seorang Nabi yang melagukan Al-Qur'an." (HR Al-Bukhari dan Muslim)

Alasan lain mengapa Al-Qur'an dibaca dengan lantunan yang indah dijelaskan dalam Hadis berikut: "Dari Fudhalah bin Ubaid berkata bahwa Rasulullah bersabda: 'Allah lebih mendengarkan dengan penuh perhatian kepada pembaca Al-Qur'an daripada seorang tuan yang mendengarkan nyanyian hamba perempuannya." (HR. Ibnu Majah, Ibnu Haban, dan Hakim Berkata Sahih dengan syaratnya)

Melagukan Al-Qur'an memang sangat dianjurkan, namun dilarang membacanya seperti nada-nada orang bercinta. Maksudnya, jangan membaca Al-Qur'an dengan nada yang diatur oleh nada-nada musik dan suara penyanyi lagu cinta.

Al-Qur'an hendaknya dibaca dengan merdu tanpa nada nyanyian, tanpa lagu yang berlebihan. Di antara sekian banyak hadits yang menerangkan hal ini yaitu: "Hiasilah Al-Qur'an dengan suara yang merdu." Hadits lain menyebutkan: "Suara merdu melipatgandakan keindahan Al-Qur'an."

Kisah Hikmah
Syekh Abdul Qadir Al-Jilani menceritakan dalam Al Ghunyah, ketika Abdullah bin Mas'ud berjalan di Kufah, ada sekelompok ahli maksiat yang sedang berkumpul di sebuah rumah. Dalam kumpulan itu, seorang penyanyi bernama Zadzan menyanyi dengan diiringi alat musik.

Mendengar suaranya yang merdu, Ibnu Mas'ud berkata, "Alangkah baiknya jika suara itu digunakan untuk membaca Al-Qur'an." Lalu ia menutupkan kain di kepalanya dan meninggalkan tempat itu.

Mendengar ucapan itu, Zadzan pun bertanya kepada orang lain, maka tahulah ia bahwa orang itu adalah Abdullah bin Mas'ud, salah seorang sahabat Nabi yang mulia.

Ucapan itu sangat mengena di dalam hatinya dan ia pun menghancurkan alat-alat musiknya dan mulai menjadi pengikut Ibnu Mas'ud. Di kemudian hari, Zadzan dikenal sebagai seorang ulama di zamannya.

Banyak riwayat yang menganjurkan agar membaca Al-Qur'an dengan suara yang lebih indah, namun banyak juga riwayat melarang membacanya dengan suara nyanyian sebagaimana riwayat di atas.

Hudzaifah berkata bahwa Nabi bersabda: "Bacalah Al-Qur'an dengan gaya Arab, jangan membacanya seperti seorang yang mabuk cinta atau seorang Yahudi atau Nasrani. Sebentar lagi akan ada suatu kaum yang membaca Al-Qur'an dengan dilagukan seperti para penyanyi dan seperti orang yang berteriak-teriak meratapi duka, bacaannya tidak akan bermanfaat sedikit pun baginya. Mereka akan mendapat fitnah dan orang-orang yang menganggap bacaan mereka itu bagus pun kan terkena fitnah."

Thawus berkata, "Seseorang bertanya kepada Rasulullah. Siapakah yang paling bagus suaranya dalam membaca Al-Qur'an?" Beliau menjawab: "Seseorang yang jika kamu melihatnya membaca Al-Qur'an terasa bahwa ia takut kepada Allah, yakni dari suaranya terasa ia dalam keadaan takut."

Merupakan kenikmatan dari Allah bahwa Dia tidak membebani seseorang itu kecuali sesuai dengan kemampuannya. Sebuah hadis menyebutkan bahwa Allah mengutus Malaikat dengan tugas khusus, yaitu jika ada seseorang yang membaca Al-Qur'an tetapi ia tidak mampu membacanya dengan benar, maka Malaikat akan membawanya ke langit setelah ia memperbaiki bacaan orang itu terlebih dahulu.

Demikian keutamaan membaca Al-Qur'an dengan suara dan irama yang indah. Semoga kita termasuk golongan ahli Al-Qur'an yang dicintai Allah.

Baca Juga: 4 Tingkatan Membaca Al-Qur'an, Kamu yang Mana?
(rhs)
facebook sharing button
twitter sharing button
whatsapp sharing button
telegram sharing button
linkedin sharing button
0
1
0
0
0
0
Hadits of The Day
Dari Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: 

"Jika amanat telah disia-siakan, tunggu saja kehancuran terjadi." 

Ada seorang sahabat bertanya: "bagaimana maksud amanat disia-siakan?" 

Nabi menjawab: "Jika urusan diserahkan bukan kepada ahlinya, maka tunggulah kehancuran itu."



(HR. Bukhari No. 6015)
Baca Juga
REKOMENDASI
Artikel Terkini
Follow us:
facebook sharing button
twitter sharing button
instagram sharing button
youtube sharing button
tiktok sharing button

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Khutbah Jumat: Menyelami Fitrah Kemanusiaan KitaKhutbah I

Khutbah I الحمدُ لِلّٰهِ العَلِيِّ العَظِيْم العَزِيْزِ الحَكِيْمِ الَّذِيْ فَطَرَنَا بِاقْتِدَارِهِ، وَطَوَّرَنَا بِاخْتِيَارِهِ، وَرَتَّبَ صُوَرَنا فِي أَحْسَنِ تَقْوِيْمٍ، وَمَنَّ عَلَيْنَا بِالعَقْلِ السَّلِيْمِ ، وَهَدَانَا إِلى الصِّرَاطِ المُسْتَقِيْمِ، أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللّٰهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ، لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ يُحْيِى وَيُمِيْتُ وَهُوَعَلَى كُلِّ شَيْئ ٍقَدِيْرٌ. وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًاعَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ لاَنَبِيَّ بَعْدَهُ. اَللّٰهُـمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمـَّدٍ سَيِّدِ الْمُرْسَلِيْنَ وَأَفْضلِ اْلأَنْبِيَاءِ وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَاِبه أَجْمَعِيْنَ. أَمَّا بَعْدُ، فَيَاأَيُّهَا الْمُسْلِمُوْنَ، اِتَّقُوْااللّٰهَ حَقَّ تُقَاتِه وَلاَتَمُوْتُنَّ إِلاَّ وَأَنـْتُمْ مُسْلِمُوْنَ. فَقَدْ قَالَ اللّٰهُ تَعَالىَ فِي كِتَابِهِ الْكَرِيْمِ: يَاأَيُّهَا النَّاسُ إِنَّا خَلَقْنَاكُمْ مِنْ ذَكَرٍ وَأُنْثَى وَجَعَلْنَاكُمْ شُعُوبًا وَقَبَائِلَ لِتَعَارَفُوا إِنَّ أَكْرَمَكُمْ عِنْدَ اللَّهِ أَتْقَاكُمْ Ada perilaku yang sudah mentrad...

8 Keutamaan Sifat Tawadhu Bagi Muslimah, Nomor Terakhir Jalan Menuju Kemuliaan..

Tawadhu atau sifat rendah hati yang dimiliki seorang muslimah merupakan sebuah akhlak dalam Islam yang tergolong ke dalam akhlak terpuji. Foto ilustrasi/ist Tawadhu   atau sifat rendah hati yang dimiliki seorang muslimah merupakan sebuah akhlak dalam Islam yang tergolong ke dalam akhlak terpuji.  Tawadhu   dalam Islam berarti seseorang menempatkan dirinya lebih rendah di hadapan Allah dan hamba-hamba Allah Subhanahu wa ta'ala. Firman Allah Ta’ala : وَاخْفِضْ جَنَاحَكَ لِمَنِ اتَّبَعَكَ مِنَ الْمُؤْمِنِينَ “ Dan rendahkanlah dirimu terhadap orang-orang yang mengikutimu, yaitu orang-orang yang beriman “.(QS Asy-Syu'ra : 215) Kita ketahui, bahwa segala perkara yang ada dalam Islam pasti memiliki keutamaan dan keburukan bagi yang melakukannya, dan dalam perkara rendah hati, seseorang yang melakukan atau memiliki  sikap rendah hati   akan mendapatkan beberapa keutamaan dari sikap rendah hati ini. Baca juga:  Inilah Ciri-ciri Pribadi Muslimah yang Tawadhu   ...

Keutamaan Ilmu dan Ulama dalam Hadits

Ustadz Yachya Yusliha Imam Al-Ghazali dalam kitab Mukasyafatul Qulub menyebutkan keutamaan Al-Qur’an, ilmu dan ulama pada bab tersendiri.  Al-Ghazali mengutip beberapa hadits yang menerangkan keutamaan ilmu dan ulama pada bab ini dari sejumlah perawi hadits Al-Ghazali mengatakan, banyak hadits menerangkan keutamaan ilmu dan ulama.  (Imam Al-Ghazali, Mukasyafatul Qulub, [Beirut, Darul Kutub Al-Ilmiyyah: 2019 M/1440 H], halaman 277).   1. Orang alim merupakan orang yang dikehendaki sebagai orang baik.  مَنْ يُرِدِ اللهُ بِهِ خَيْرًا يُفَقِّهْهُ فِى الدِّيْنِ وَيُلْهِمْهُ رُشْدَهُ  Artinya, “Siapa saja yang dikehendaki kebaikan oleh Allah, niscaya ia akan diberi pemahaman dalam agama dan diilhami petunjuk-Nya,” (HR At-Thabarani dan Abu Nu’aim).  2. Orang alim merupakan ahli waris para nabi yang mendapatkan derajat mulia.    الْعُلَمَاءُ وَرَثَةُ الْأَنْبِيَاءِ (رواه أبو داود والترمذي)  Artinya, “Ulama adalah ahli waris para nabi...