Langsung ke konten utama

Kalimat Bismillah dalam Al-Qur'an, Ini Pendapat 4 Mazhab


Kalimat Bismillah dalam Al-Qur'an, Ini Pendapat 4 Mazhab



Kalimat Bismillah dalam Al-Quran, Ini Pendapat 4 Mazhab
Ustaz Ahmad Sarwat, pengasuh Rumah Fiqih Indonesia. Foto/dok 
Pengasuh Rumah Fiqih Indonesia,
Lulusan Universitas Islam Imam Muhammad Ibnu Suud LIPIA,
Jurusan Perbandingan Mazhab

Semua imam Mazhab dan ulama sepakat terkait keberadan bismillah dalam Al-Qur'an adalah di Surat An-Naml Ayat 30, yaitu:

إِنَّهُ مِنْ سُلَيْمَانَ وَإِنَّهُ بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ

"Surat itu datang dari Sulaiman dan isinya: Bismillahirrahmanirrahim." (QS. An-Naml: 30)

Sedangkan di dalam Surat Al-Fatihah, para ulama berbeda pendapat. Mayoritas ulama mengatakan kalimat Bismillah merupakan ayat pertama, namun masih ada yang bilang bukan ayat pertama.

Setidaknya Mazhab Hanafi dan Maliki mengatakan bahwa ayat pertama Surat Al-Fatihah adalah "Alhamdulillahi rabbil 'alamin". Sementara kita yang bermazhab Syafi'i dan saudara kita yang bermazhab Hambali menegaskan bahwa ayat pertama Al-Fatihah adalah "Bismillahirrahmanirrahim".

Maka dalam mazhab kita, imam wajib baca Bismillah bahkan sunnah untuk dikeraskan. Sedangkan Mazhab Hambali meski tetap mewajibkan, namun mereka tidak mengeraskan.

Kalau Mazhab Hanafi dan Maliki memang tidak membaca Basmalah, soalnya dalam pandangan mereka basmalah bukan bagian dari Al-Fatihah. Bedanya, Mazhab Hanafi masih bilang sunnah baca basmalah sebelum mulai Al-Fatihah. Sedangkan Maliki justru melarang, entah makruh atau haram.

Basmalah di Sela-sela Surat Al-Qur'an
Lalu bagaimana dengan dengan basmalah yang ada di antara sela-sela surat-surat Al-Qur'an? Dalam hal ini pecah pendapat para ulama menjadi dua pendapat, yaitu yang menganggapnya ayat Qur'an dan yang tidak menganggaktnya ayat Qur'an.

1. Termasuk Ayat Qur'an
Basmalah di antara sela-sela surat itu termasuk ayat Al-Qur'an yang unik. Karena meski menempel dengan suatu surat, namun dianggap tidak menginduk kepada surat itu. Setidaknya basmalah itu tidak mendapatkan nomor ayat di dalam surat itu.

Yang berpendapat seperti ini umumnya adalah para ulama di kalangan Mazhab Syafi'i. Sedangkan di kalangan sahabat antara lain Ibnu Abbas, Abdullah bin Umar, Abdullah bin Az-Zubair, dan Abu Hurairah. Di level tabiin ada Atha', Thawus, Said bin Jubair, Makhul dan Az-Zuhri.

Ini juga merupakan pendapat ulama Mekkah dan Kufah. Di level ulama mazhab didukung oleh mazhab Hambali, Abu Hanifah, Al-Auza'i, Sufyan Ats-Tsauri, Abdulla bin Mubarak dan IShak bin Rahawaih. Dasar hujjahnya bahwa lafadz Basmalah di mushaf Utsmani tertulis di setiap awal surat.

2. Bukan Ayat Qur'an
Yang berpendapat seperti ini adalah para Qurra' Madinah, Bashrah dan Syam. Termasuk juga Imam Malik dan Abdullah bin Ma'bad. Konon yang menisbahkan pendapat ini kepada Imam Abu Hanifah dan Al-Auza'i.

Dasar pendapat ini menurut Imam Malik karena di Masjid Nabawi tidak pernah imam mengawali Fatihah dengan basmalah. Lagian kalau pun mau dipaksakan juga sebagai Al-Qur'an, seharusnya tidak ada khilafiyah. Karena Al-Qur'an itu bersifat mutawatir. Padahal, keberadaan basmalah ini menjadi urusan khilafiyah antara yang setuju sebagai Al-Qur'an dengan yang tidak setuju.

Baca Juga: Keutamaan Bismillah yang Jarang Diketahui Orang
(rhs)
facebook sharing button
twitter sharing button
whatsapp sharing button
telegram sharing button
linkedin sharing button
1
0
0
0
0
0
cover top ayah
اِنَّ عِدَّةَ الشُّهُوۡرِ عِنۡدَ اللّٰهِ اثۡنَا عَشَرَ شَهۡرًا فِىۡ كِتٰبِ اللّٰهِ يَوۡمَ خَلَقَ السَّمٰوٰتِ وَالۡاَرۡضَ مِنۡهَاۤ اَرۡبَعَةٌ حُرُمٌ‌ ؕ ذٰ لِكَ الدِّيۡنُ الۡقَيِّمُ ۙ فَلَا تَظۡلِمُوۡا فِيۡهِنَّ اَنۡفُسَكُمۡ‌ ؕ وَقَاتِلُوا الۡمُشۡرِكِيۡنَ كَآفَّةً كَمَا يُقَاتِلُوۡنَكُمۡ كَآفَّةً‌  ؕ وَاعۡلَمُوۡۤا اَنَّ اللّٰهَ مَعَ الۡمُتَّقِيۡنَ
Sesungguhnya jumlah bulan menurut Allah ialah dua belas bulan, (sebagaimana) dalam ketetapan Allah pada waktu Dia menciptakan langit dan bumi, di antaranya ada empat bulan haram. Itulah (ketetapan) agama yang lurus, maka janganlah kamu menzhalimi dirimu dalam (bulan yang empat) itu, dan perangilah kaum musyrikin semuanya sebagaimana mereka pun memerangi kamu semuanya. Dan ketahuilah bahwa Allah beserta orang-orang yang takwa.

(QS. At-Taubah:36)
cover bottom ayah
Baca Juga
REKOMENDASI
Artikel Terkini
Follow us:
facebook sharing button
twitter sharing button
instagram sharing button
youtube sharing button
tiktok sharing button

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Khutbah Jumat: Menyelami Fitrah Kemanusiaan KitaKhutbah I

Khutbah I الحمدُ لِلّٰهِ العَلِيِّ العَظِيْم العَزِيْزِ الحَكِيْمِ الَّذِيْ فَطَرَنَا بِاقْتِدَارِهِ، وَطَوَّرَنَا بِاخْتِيَارِهِ، وَرَتَّبَ صُوَرَنا فِي أَحْسَنِ تَقْوِيْمٍ، وَمَنَّ عَلَيْنَا بِالعَقْلِ السَّلِيْمِ ، وَهَدَانَا إِلى الصِّرَاطِ المُسْتَقِيْمِ، أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللّٰهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ، لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ يُحْيِى وَيُمِيْتُ وَهُوَعَلَى كُلِّ شَيْئ ٍقَدِيْرٌ. وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًاعَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ لاَنَبِيَّ بَعْدَهُ. اَللّٰهُـمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمـَّدٍ سَيِّدِ الْمُرْسَلِيْنَ وَأَفْضلِ اْلأَنْبِيَاءِ وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَاِبه أَجْمَعِيْنَ. أَمَّا بَعْدُ، فَيَاأَيُّهَا الْمُسْلِمُوْنَ، اِتَّقُوْااللّٰهَ حَقَّ تُقَاتِه وَلاَتَمُوْتُنَّ إِلاَّ وَأَنـْتُمْ مُسْلِمُوْنَ. فَقَدْ قَالَ اللّٰهُ تَعَالىَ فِي كِتَابِهِ الْكَرِيْمِ: يَاأَيُّهَا النَّاسُ إِنَّا خَلَقْنَاكُمْ مِنْ ذَكَرٍ وَأُنْثَى وَجَعَلْنَاكُمْ شُعُوبًا وَقَبَائِلَ لِتَعَارَفُوا إِنَّ أَكْرَمَكُمْ عِنْدَ اللَّهِ أَتْقَاكُمْ Ada perilaku yang sudah mentrad...

8 Keutamaan Sifat Tawadhu Bagi Muslimah, Nomor Terakhir Jalan Menuju Kemuliaan..

Tawadhu atau sifat rendah hati yang dimiliki seorang muslimah merupakan sebuah akhlak dalam Islam yang tergolong ke dalam akhlak terpuji. Foto ilustrasi/ist Tawadhu   atau sifat rendah hati yang dimiliki seorang muslimah merupakan sebuah akhlak dalam Islam yang tergolong ke dalam akhlak terpuji.  Tawadhu   dalam Islam berarti seseorang menempatkan dirinya lebih rendah di hadapan Allah dan hamba-hamba Allah Subhanahu wa ta'ala. Firman Allah Ta’ala : وَاخْفِضْ جَنَاحَكَ لِمَنِ اتَّبَعَكَ مِنَ الْمُؤْمِنِينَ “ Dan rendahkanlah dirimu terhadap orang-orang yang mengikutimu, yaitu orang-orang yang beriman “.(QS Asy-Syu'ra : 215) Kita ketahui, bahwa segala perkara yang ada dalam Islam pasti memiliki keutamaan dan keburukan bagi yang melakukannya, dan dalam perkara rendah hati, seseorang yang melakukan atau memiliki  sikap rendah hati   akan mendapatkan beberapa keutamaan dari sikap rendah hati ini. Baca juga:  Inilah Ciri-ciri Pribadi Muslimah yang Tawadhu   ...

Keutamaan Ilmu dan Ulama dalam Hadits

Ustadz Yachya Yusliha Imam Al-Ghazali dalam kitab Mukasyafatul Qulub menyebutkan keutamaan Al-Qur’an, ilmu dan ulama pada bab tersendiri.  Al-Ghazali mengutip beberapa hadits yang menerangkan keutamaan ilmu dan ulama pada bab ini dari sejumlah perawi hadits Al-Ghazali mengatakan, banyak hadits menerangkan keutamaan ilmu dan ulama.  (Imam Al-Ghazali, Mukasyafatul Qulub, [Beirut, Darul Kutub Al-Ilmiyyah: 2019 M/1440 H], halaman 277).   1. Orang alim merupakan orang yang dikehendaki sebagai orang baik.  مَنْ يُرِدِ اللهُ بِهِ خَيْرًا يُفَقِّهْهُ فِى الدِّيْنِ وَيُلْهِمْهُ رُشْدَهُ  Artinya, “Siapa saja yang dikehendaki kebaikan oleh Allah, niscaya ia akan diberi pemahaman dalam agama dan diilhami petunjuk-Nya,” (HR At-Thabarani dan Abu Nu’aim).  2. Orang alim merupakan ahli waris para nabi yang mendapatkan derajat mulia.    الْعُلَمَاءُ وَرَثَةُ الْأَنْبِيَاءِ (رواه أبو داود والترمذي)  Artinya, “Ulama adalah ahli waris para nabi...