Langsung ke konten utama

Doa Hari Selasa agar Terhindar dari Bencana


Jika kita berdoa setiap Selasa pagi, Allah akan menjaganya dari berbagai bencana dan bala' yg datang pada hari itu. 

Bahkan hingga hari Selasa minggu depannya.

Selain itu banyak pula para Nabi meninggal pada hari Selasa, oleh karena itu kita dianjurkan untuk membaca doa tersebut.

Baca juga:
5 Keutamaan Hari Senin yang Bikin Kamu Lebih Semangat

Doa hari Selasa tersebut berbunyi:

اللهم يا كافي البلاء اكفنا البلاء قبل نزوله من السم ( يا الله) تكررها سبعا

"Allahumma ya kafiyal bala' ikfinal bala' qobla nuzulihi minas sama'. Bacaan tersebut diulang-ulang tujuh kali.

Artinya:

"Ya Allah, wahai Dzat Yang Maha Kuasa untuk menyelamatkan hamba-Nya dari segala bala' bencana, selamatkanlah kami dari bala bencana yg akan menimpa kami sebelum bala' bencana itu turun dari langit."

 Doa tersebut diulang-ulang tujuh kali.

اللهم يا عالم بما ينزل اكفنا الشر ما ينزل قبل ان ينزل حتى لا ينزل. (ثلاث مرات
Allahumma ya aalima bima yanzil, ikfina syarra ma yanzil qobla an yanzil hatta laa yanzil.

Artinya: Ya Allah, wahai Dzat Yang Maha mengetahui segala apa yg akan turun, selamatkanlah kami dari kejahatan yg akan turun, sehingga tidak turun. Doa tersebut diulang-ulang tiga kali.

اللهم يا عالم بما يكون اكفنا الشر ما يكون قبل ان يكون حتى لا يكون. . (ثلاث مرات).

Allahumma ya aalima bima yakun, ikfina syarra maa yakun qobla an yakun hatta laa yakun.

Artinya: Ya Allah, wahai Dzat Yang Maha mengetahui segala apa yg akan terjadi, selamatkanlah kami dari kejahatan yg akan terjadi, sehingga tidak terjadi. Doa tersebut diulang-ulang tiga kali.

Dalam Shahifah al-Fathimiyyah terdapat kumpulan doa sehari-hari yang dipanjatkan oleh Sayidah Fatimah az-Zahra, putri bungsu Nabi Muhammad. Pada hari selasa, disebutkan Fatimah memanjatkan doa. Berikut doanya:

اللَهُمَّ اجْعَلْ غَفْلَةَ النَّاسِ لَنَا ذِكْراً ، وَاجْعَلْ ذِكْرَهُمْ لَنَا شُكْراً ، وَاجْعَلْ صَالِحَ مَا نَقُولَ بِأَلْسِنَتِنَا نِيَّةً فِي قُلُوبِنَا ، اللَّهُمَّ إِنَّ مَغْفِرَتِكَ أَوْسَعَ مِنْ ذُنُوبِنَا ، وَرَحْمَتِكَ أَرْجَى عِنْدَنَا مِنْ أَعْمَالِنَا ، اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمّدٍ وَآلِ مُحَمَّدٍ ، وَوَفِّقْنَا لِصَالِحِ الأَعْمَالِ ، وَالصَّوَابِ مِنَ الْفِعَالِ

Allahummaj-'al ghaflatan naasi lanaa dzikra, waj'al dzikrahum lanaa syukra, waj'al shaaliha laa naquulu bialsinatinaa niyyatan fii quluubinaa, allahumma inna maghfirataka awsa' min dzunuubinaa, warahmataka arjaa 'indinaa min a'maalinaa, allahumma shali 'alaa muhammadin wa aali muhammadin, wawaffiqnaa lishalihil a'maali wash-shawaabi minal fi'aal.

Artinya; Ya Allah, jadikanlah lalainya manusia sebagai zikir bagi kami, dan jadikanlah zikir mereka sebagai syukur bagi kami dan jadikanlah kebaikan yang kami ucapkan memalui lisan kami sebagai niat dalam hati kami. 

Ya Allah, sesungguhnya ampunan-Mu lebih lebih luas daripada dosa kami dan rahmat-Mu lebih kamu harapkan dari amal kami.

 Ya Allah, sampaikan salat kepada Nabi Muhammad SAW dan keluarganya dan anugerahkanlah kami taufik supaya dapat mengerjakan amal dengan baik dan bertindak secara benar.


Selain doa hari Selasa, kita juga dapat berzikir. Berikut zikir hari Selasa:

Allahumma Solli 'ala sayyidina muhammadin nabiyyil ummiyyi wa 'ala alihi wasohbihi wasalim.

Artinya: sholawat ke atas penghulu kami Muhammad dan pada keluarganya.


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Khutbah Jumat: Menyelami Fitrah Kemanusiaan KitaKhutbah I

Khutbah I الحمدُ لِلّٰهِ العَلِيِّ العَظِيْم العَزِيْزِ الحَكِيْمِ الَّذِيْ فَطَرَنَا بِاقْتِدَارِهِ، وَطَوَّرَنَا بِاخْتِيَارِهِ، وَرَتَّبَ صُوَرَنا فِي أَحْسَنِ تَقْوِيْمٍ، وَمَنَّ عَلَيْنَا بِالعَقْلِ السَّلِيْمِ ، وَهَدَانَا إِلى الصِّرَاطِ المُسْتَقِيْمِ، أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللّٰهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ، لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ يُحْيِى وَيُمِيْتُ وَهُوَعَلَى كُلِّ شَيْئ ٍقَدِيْرٌ. وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًاعَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ لاَنَبِيَّ بَعْدَهُ. اَللّٰهُـمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمـَّدٍ سَيِّدِ الْمُرْسَلِيْنَ وَأَفْضلِ اْلأَنْبِيَاءِ وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَاِبه أَجْمَعِيْنَ. أَمَّا بَعْدُ، فَيَاأَيُّهَا الْمُسْلِمُوْنَ، اِتَّقُوْااللّٰهَ حَقَّ تُقَاتِه وَلاَتَمُوْتُنَّ إِلاَّ وَأَنـْتُمْ مُسْلِمُوْنَ. فَقَدْ قَالَ اللّٰهُ تَعَالىَ فِي كِتَابِهِ الْكَرِيْمِ: يَاأَيُّهَا النَّاسُ إِنَّا خَلَقْنَاكُمْ مِنْ ذَكَرٍ وَأُنْثَى وَجَعَلْنَاكُمْ شُعُوبًا وَقَبَائِلَ لِتَعَارَفُوا إِنَّ أَكْرَمَكُمْ عِنْدَ اللَّهِ أَتْقَاكُمْ Ada perilaku yang sudah mentrad...

8 Keutamaan Sifat Tawadhu Bagi Muslimah, Nomor Terakhir Jalan Menuju Kemuliaan..

Tawadhu atau sifat rendah hati yang dimiliki seorang muslimah merupakan sebuah akhlak dalam Islam yang tergolong ke dalam akhlak terpuji. Foto ilustrasi/ist Tawadhu   atau sifat rendah hati yang dimiliki seorang muslimah merupakan sebuah akhlak dalam Islam yang tergolong ke dalam akhlak terpuji.  Tawadhu   dalam Islam berarti seseorang menempatkan dirinya lebih rendah di hadapan Allah dan hamba-hamba Allah Subhanahu wa ta'ala. Firman Allah Ta’ala : وَاخْفِضْ جَنَاحَكَ لِمَنِ اتَّبَعَكَ مِنَ الْمُؤْمِنِينَ “ Dan rendahkanlah dirimu terhadap orang-orang yang mengikutimu, yaitu orang-orang yang beriman “.(QS Asy-Syu'ra : 215) Kita ketahui, bahwa segala perkara yang ada dalam Islam pasti memiliki keutamaan dan keburukan bagi yang melakukannya, dan dalam perkara rendah hati, seseorang yang melakukan atau memiliki  sikap rendah hati   akan mendapatkan beberapa keutamaan dari sikap rendah hati ini. Baca juga:  Inilah Ciri-ciri Pribadi Muslimah yang Tawadhu   ...

Keutamaan Ilmu dan Ulama dalam Hadits

Ustadz Yachya Yusliha Imam Al-Ghazali dalam kitab Mukasyafatul Qulub menyebutkan keutamaan Al-Qur’an, ilmu dan ulama pada bab tersendiri.  Al-Ghazali mengutip beberapa hadits yang menerangkan keutamaan ilmu dan ulama pada bab ini dari sejumlah perawi hadits Al-Ghazali mengatakan, banyak hadits menerangkan keutamaan ilmu dan ulama.  (Imam Al-Ghazali, Mukasyafatul Qulub, [Beirut, Darul Kutub Al-Ilmiyyah: 2019 M/1440 H], halaman 277).   1. Orang alim merupakan orang yang dikehendaki sebagai orang baik.  مَنْ يُرِدِ اللهُ بِهِ خَيْرًا يُفَقِّهْهُ فِى الدِّيْنِ وَيُلْهِمْهُ رُشْدَهُ  Artinya, “Siapa saja yang dikehendaki kebaikan oleh Allah, niscaya ia akan diberi pemahaman dalam agama dan diilhami petunjuk-Nya,” (HR At-Thabarani dan Abu Nu’aim).  2. Orang alim merupakan ahli waris para nabi yang mendapatkan derajat mulia.    الْعُلَمَاءُ وَرَثَةُ الْأَنْبِيَاءِ (رواه أبو داود والترمذي)  Artinya, “Ulama adalah ahli waris para nabi...