Langsung ke konten utama

Fenomena Keburukan dan Fitnah Akhir Zaman


Fenomena Keburukan dan Fitnah Akhir Zaman
Akhir zaman akan diikuti oleh kemunculan atau fenomena suasana-suasana keburukan yang melanda dunia, karena itu, umat Islam diwajibkan selalu berdoa kepada Allah azza wa jalla. Foto ilustrasi/ist
Ustadz Yachya yusliha
Akhir zaman akan diikuti oleh kemunculan atau fenomena suasana-suasana keburukan yang melanda dunia. Karena itu, umat Islam diwajibkan selalu berdoa kepada Allah ‘azza wa jalla dan senantiasa meminta perlindungan kepada-Nya dalam menghadapi fitnah akhir zaman. Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam pun selalu memohon perlindungan kepada Allah dan memerintahkan umatnya mengerjakannya.

Sebuah riwayat dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, dia mengatakan: 

“Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam berdoa, ‘Ya Allah aku meminta perlindungan padamu dari azab kubur, dan dari azab neraka dan dari fitnah kehidupan dan fitnah kematian dan dari fitnah al-Masih Dajjal.”(HR. Al-Bukhari)

Baca juga: 4 Jenis Fitnah yang Tercantum dalam Surat Al-Kahfi 

Dalam buku Misteri Zikir Akhir Zaman karangan Abu Fatiyah Al-Adnani juga dijelaskan bahwa pentingnya doa untuk menghadapi fitnah akhir zaman. Karena Akhir zaman kondisinya sangat buruk. 

Banyak sekali penjelasan Rasulullah tentang akhir zaman ini. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda : 

“Tidaklah datang kepada kalian suatu hari atau suatu zaman melainkan sesudahnya lebih buruk dari sebelumnya, hingga kalian berjumpa dengan Rabb kalian.” (HR. Ibnu Hibban, Shahih Al-Bukhari).

Ustaz Abu Fatiyah Al-Adnani juga mengutip hadis bahwa Rasulullah berdoa dan meminta kepada Allah agar menggerakkan hati pada ketaatan saat datangnya fitnah akhir zaman. 

Rasulullah Shalallahu 'alaihi wa Salam bersabda yang artinya : "Ya Allah, Dzat yang menggerakkan hati, gerakkanlah hatiku kepada Ketaatan kepada-MU." (HR. Muslim). 

Memang kita harus berlindung pada ketaatan. Karena akan menghadapi banyak keanehan di akhir zaman. Banyak terjadi di masyarakat, banyak rumah semakin besar, tapi keharmonisan keluarga semakin kecil. Banyak gelar semakin panjang, tapi umur semakin pendek.

Banyak makanan dan minuman semakin bermacam-macam, tapi yang halal menjadi samar bahkan aneh. Harga barang-barang semakin mahal, tapi harga diri semakin murah.

Jumlah Manusia semakin banyak, tapi sifat kemanusiaan semakin sedikit. Banyak wajah semakin cantik, tapi akhlak semakin buruk. Banyak orang menikah semakin sulit, tapi orang berzina semakin mudah. Banyak orang tersenyum di depan kamera, Tapi angkuh di depan mata.

Banyak teman di sosial media semakin dekat, tapi hubungan dengan saudara semakin jauh. Banyak orang semakin kaya, tapi iman semakin miskin. Perselingkuhan dan pacaran semakin marak, kesetiaan semakin langka. Pendidikan semakin tinggi, tapi kejujuran semakin Rendah.

Banyak gedung-gedung bertingkat berdiri, tapi rasa keadilan semakin roboh. Tekhnologi semakin maju, Tapi kesopanan semakin mundur. Banyak para tokoh, biduan dan artis semakin terkenal, tapi orang yang beriman semakin terasing.

Inilah zaman di mana dunia akan semakin aneh. Yang benar dianggap salah, yang putih dianggap hitam. Yang baik dianggap buruk, dan yang Jujur dianggap pembohong.

Sebuah hadis menyebutkan : "Hari kiamat tidak akan terjadi hingga orang yang dapat dipercayai didustakan, sedangkan orang-orang yang berkhianat justru dipercaya, kemesuman dan kata-kata kotor merupakan fenomena umum di tengah masyarakat, terputusnya tali silaturahim, dan hubungan bertetangga yang buruk (HR. Ahmad, shahih). 

Begitulah fenomena akhir zaman. Ketika nafsu dan syahwat mendominasi, orang semakin jauh dari ajaran dan syariat agama. Hubungan dan interaksi semata hanya bermotif duniawi. Jauh dari tuntunan dari Allah Subhanahu wa Ta'ala.

Baca juga: Inilah Rambu-Rambu Berdandan yang Tidak Mengundang Murka Allah

Baca juga: 4 Jenis Fitnah yang Tercantum dalam Surat Al-Kahfi


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Khutbah Jumat: Menyelami Fitrah Kemanusiaan KitaKhutbah I

Khutbah I الحمدُ لِلّٰهِ العَلِيِّ العَظِيْم العَزِيْزِ الحَكِيْمِ الَّذِيْ فَطَرَنَا بِاقْتِدَارِهِ، وَطَوَّرَنَا بِاخْتِيَارِهِ، وَرَتَّبَ صُوَرَنا فِي أَحْسَنِ تَقْوِيْمٍ، وَمَنَّ عَلَيْنَا بِالعَقْلِ السَّلِيْمِ ، وَهَدَانَا إِلى الصِّرَاطِ المُسْتَقِيْمِ، أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللّٰهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ، لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ يُحْيِى وَيُمِيْتُ وَهُوَعَلَى كُلِّ شَيْئ ٍقَدِيْرٌ. وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًاعَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ لاَنَبِيَّ بَعْدَهُ. اَللّٰهُـمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمـَّدٍ سَيِّدِ الْمُرْسَلِيْنَ وَأَفْضلِ اْلأَنْبِيَاءِ وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَاِبه أَجْمَعِيْنَ. أَمَّا بَعْدُ، فَيَاأَيُّهَا الْمُسْلِمُوْنَ، اِتَّقُوْااللّٰهَ حَقَّ تُقَاتِه وَلاَتَمُوْتُنَّ إِلاَّ وَأَنـْتُمْ مُسْلِمُوْنَ. فَقَدْ قَالَ اللّٰهُ تَعَالىَ فِي كِتَابِهِ الْكَرِيْمِ: يَاأَيُّهَا النَّاسُ إِنَّا خَلَقْنَاكُمْ مِنْ ذَكَرٍ وَأُنْثَى وَجَعَلْنَاكُمْ شُعُوبًا وَقَبَائِلَ لِتَعَارَفُوا إِنَّ أَكْرَمَكُمْ عِنْدَ اللَّهِ أَتْقَاكُمْ Ada perilaku yang sudah mentrad...

8 Keutamaan Sifat Tawadhu Bagi Muslimah, Nomor Terakhir Jalan Menuju Kemuliaan..

Tawadhu atau sifat rendah hati yang dimiliki seorang muslimah merupakan sebuah akhlak dalam Islam yang tergolong ke dalam akhlak terpuji. Foto ilustrasi/ist Tawadhu   atau sifat rendah hati yang dimiliki seorang muslimah merupakan sebuah akhlak dalam Islam yang tergolong ke dalam akhlak terpuji.  Tawadhu   dalam Islam berarti seseorang menempatkan dirinya lebih rendah di hadapan Allah dan hamba-hamba Allah Subhanahu wa ta'ala. Firman Allah Ta’ala : وَاخْفِضْ جَنَاحَكَ لِمَنِ اتَّبَعَكَ مِنَ الْمُؤْمِنِينَ “ Dan rendahkanlah dirimu terhadap orang-orang yang mengikutimu, yaitu orang-orang yang beriman “.(QS Asy-Syu'ra : 215) Kita ketahui, bahwa segala perkara yang ada dalam Islam pasti memiliki keutamaan dan keburukan bagi yang melakukannya, dan dalam perkara rendah hati, seseorang yang melakukan atau memiliki  sikap rendah hati   akan mendapatkan beberapa keutamaan dari sikap rendah hati ini. Baca juga:  Inilah Ciri-ciri Pribadi Muslimah yang Tawadhu   ...

Keutamaan Ilmu dan Ulama dalam Hadits

Ustadz Yachya Yusliha Imam Al-Ghazali dalam kitab Mukasyafatul Qulub menyebutkan keutamaan Al-Qur’an, ilmu dan ulama pada bab tersendiri.  Al-Ghazali mengutip beberapa hadits yang menerangkan keutamaan ilmu dan ulama pada bab ini dari sejumlah perawi hadits Al-Ghazali mengatakan, banyak hadits menerangkan keutamaan ilmu dan ulama.  (Imam Al-Ghazali, Mukasyafatul Qulub, [Beirut, Darul Kutub Al-Ilmiyyah: 2019 M/1440 H], halaman 277).   1. Orang alim merupakan orang yang dikehendaki sebagai orang baik.  مَنْ يُرِدِ اللهُ بِهِ خَيْرًا يُفَقِّهْهُ فِى الدِّيْنِ وَيُلْهِمْهُ رُشْدَهُ  Artinya, “Siapa saja yang dikehendaki kebaikan oleh Allah, niscaya ia akan diberi pemahaman dalam agama dan diilhami petunjuk-Nya,” (HR At-Thabarani dan Abu Nu’aim).  2. Orang alim merupakan ahli waris para nabi yang mendapatkan derajat mulia.    الْعُلَمَاءُ وَرَثَةُ الْأَنْبِيَاءِ (رواه أبو داود والترمذي)  Artinya, “Ulama adalah ahli waris para nabi...