Pahala Sedekah Rusak Jika Menyebutkannya
Orang yang menyebut pemberian tidak akan masuk surga.
"Adapun yang dimaksud dengan menyakiti perasaan si penerima adalah karena kita telah berbuat kebaikan kepadanya lalu kita meremehkannya dan menganggap orang yang telah kita beri itu sebagai orang hina," kata Syekh Maulana dalam kitab Fadhilah Sedekah.
Syekh Jalaluddin As-Suyuthi dalam kitabnya Durrul Mantsur mengatakan Rasulullah shallallahu sallam telah bersabda ada beberapa orang yang tidak akan masuk surga. Pertama, adalah orang yang menyebut-nyebut pemberian.
Kedua, orang yang tidak patuh kepada kedua orang tuanya. Ketiga, orang yang biasa meminum khamar dan sebagian.
Imam Ghazali menulis dalam kitab Ihya Ulumuddin mengenai adab bersedekah. "Janganlah merusak sedekah dengan "mann" dan "adza".
Mengenai penjelasan "mann" dan "adza" beberapa penjelasan dari para ulama. Sebagai ulama mengatakan "mann" adalah menyebut-nyebut sedekah di hadapan orang yang diberi, dan "adza" adalah memberitahukan sedekah itu kepada orang lain.
Sedangkan ulama lain berpendapat "mann" adalah memerintahkan orang yang diberi tadi melakukan suatu pekerjaan tanpa dibayar, sebagai pengganti pemberiannya. Adapun "adza" adalah mengatakan orang yang diberi adalah orang miskin.
Sebagian ulama lainnya berkata arti "mann adalah bahwa dengan pemberian tersebut, orang yang memberi menunjukkan kebesaran dirinya kepada orang diberi dan "adza" adalah membentak orang yang diberi karena telah meminta-minta. Imam al-Ghazali berkata arti "mann" yang sebenarnya adalah orang yang memberi merasa dirinyalah yang berjasa kepada orang yang diberi dan perasaan itu ditunjukkan dalam perbuatan seperti disampaikan di atas.
Padahal seharusnya orang yang memberi itu merasa orang fakir yang diberi itu telah berjasa kepadanya, karena orang fakir itu telah menerima hak Allah SWT darinya. "Sehingga orang yang memberi terbebas dari tanggungjawab, dan menjadi sebab bersihnya harta bendanya, dan menyelamatkan dari adzab jahannam yang akan menimpanya karena tidak menunaikan zakat," kata Imam Ghazali dalam kitab Ihya Ulumuddin
Komentar
Posting Komentar