Langsung ke konten utama

11 Golongan Ini Insya Allah Tidak Dihisab di Hari Kiamat

11 Golongan Ini Insya Allah Tidak Dihisab di Hari Kiamat
Ketika manusia mengalami kepayahan di Hari Kiamat, Allah memberi pertolongan kepada orang-orang yang dirahmatinya. Foto ilustrasi/Ist/


Perlu diketahui, Kiamat adalah hari yang sangat sulit bagi setiap manusia kecuali bagi orang-orang yang dirahmati. Setelah dibangkitkan dari alam kubur, seluruh manusia akan dihimpun di satu tempat bernama Padang Mahsyar atau "Padang Mauquf" yang artinya tempat berhenti sementara.

Pada hari itu seluruh manusia dikumpulkan sebelum dihisab (diadili). Saat itu manusia akan mengalami kepayahan karena matahari didekatkan hingga keringat membanjiri manusia. Namun, Allah memberi pertolongan kepada orang-orang yang dirahmatinya.

Dalam satu Hadis diterangkan ada tujuh golongan yang yang dinaungi-Allah pada Hari Kiamat. Al-Habib Abdullah bin Husein bin Thohir Ba'alawi dalam Kitab Is'adur Rofiq menyebutkan ada 11 golongan yang bernasib baik tanpa hisab di Akhirat kelak.

Berikut keterangan beliau sebagaimana dilansir dari kanal @berkatguru_sekumpul:

‎فائدة: ورد في الأحاديث أن من ابتلى بذهاب بصره أو غيره من البلايا فصبر حتى يلقى الله، ومن مات بطريق مكة ذاهبا أو آيبا، وكل رحيم صبور، وطالب العلم، والمرأة المطيعة لزوجها، والبار بوالديه، والماشي في حاجة أخيه المسلم، ومن ربى صبيا يقول "لا إله إلا الله"، ومن مات ليلة الجمعة أو يومها، ومن بلي بمصيبة في بدنه أو ماله فصبر، ومن قرأ سورة القدر بعد وضوئه ثلاثا، ومن حفر بئرا بفلاة إيمانا واحتسابا، لا يحاسبون.

Tersebut di dalam banyak Hadis bahwa orang-orang berikut ini insya Allah tidak akan dihisab di hari Kiamat.

1. Mereka adalah orang yang diuji dalam bentuk kehilangan penglihatan atau ujian lainnya lalu bersabar hingga wafat.
2. Orang yang wafat di tengah jalan baik menuju Makkah maupun sepulangnya.
3. Setiap orang penyayang lagi penyabar.
4. Perempuan yang taat kepada suaminya.
5. Orang yang berbakti kepada kedua orang tuanya.
6. Orang yang berjalan untuk membantu orang lain yang sedang memiliki hajat.
7. Orang yang mendidik anak kecil mengucap "La ilaha Illallah".
8. Orang yang wafat siang atau malam Jumat.
9. Orang yang kena musibah pada fisiknya atau hartanya lalu bersabar.
10. Orang yang membaca surat Al-Qodar sebanyak 3 kali usai berwudhu.
11. Orang yang membuat sumur di tanah lapang secara ikhlas untuk kepentingan umum (umat).

Demikian 11 golongan yang insya Allah tidak akan dihisab pada Hari Kiamat. Adapun Hadis yang menyebut 7 golongan yang akan mendapat naungan Allah pada Hari Kiamat, yaitu:
1. Pemimpin (imam) yang adil.
2. Pemuda yang tumbuh dalam beribadah kepada Allah.
3. Lelaki yang hatinya selalu terpaut dengan masjid.
4. Dua orang yang saling mencintai karena Allah dan berpisah karena Allah.
5. Lelaki yang diajak berbuat zina oleh seorang wanita yang memiliki kekuasaan dan kecantikan dan dia berkata 'saya takut kepada Allah'.
6. Orang yang bersedekah kemudian dia merahasiakannya sehingga tangan kirinya tidak mengetahui apa yang telah disedekahkan oleh tangan kanannya.
7. Orang yang berdzikir kepada Allah dalam keadaan sendiri hingga kedua matanya basah karena takut ole Allah



Padang Mahsyar adalah tempat dimana semua manusia dikumpullan Allah setelah dibangkitkan dari kubur. Foto/Ist


Dalam satu kajian Jaltsatul Itsnain Majelis Rasulullah, Syekh Ridwan Al-Amri menjelaskan orang-orang yang mendapat pandangan rahmat dari Allah. Diriwayatkan bahwa nanti di Padang Mahsyar semua umat manusia dikumpulkan oleh Allah.

Dari zaman umat Nabi Adam sampai umat Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam. Mereka semua berbaris, ada 120 barisan. Dua pertiga dari barisan itu adalah umat Nabi Muhammad. Berarti 80 shaf umat Nabi Muhammad. Yang sisanya 40 shaf lagi dibagi-bagi selain umat Nabi Muhammad.

Kemudian dari 2/3 diberikan lagi secara khusus untuk umat Nabi Muhammad. Ada 1/3 yang masuk surga tanpa hisab. Mereka adalah orang-orang khusus dari umat Nabi Muhammad. Tidak ada hitung-hitungan, VIP langsung masuk jalur khusus. Jumlah mereka sebanyak 70.000 orang.

Maka Nabi meminta kepada Allah untuk ditambah lagi. Maka dengan berkat Rasulullah, dari 70.000 dikalikan 70.000 lagi menjadi 4.900.000.000 orang dari umat Nabi Muhammad akan masuk surga tanpa hisab.

Dari sekian 1/3 ada lagi lebih khusus lagi. Mereka yang mendapat panggilan khusus dari Allah di Padang Mahsyar akan berdiri mendapatkan pahalanya langsung dari Allah. Tidak ada hitungan dari Malaikat. Inilah tiga golongan yang mendapat pandangan khusus dari Allah.

1. Orang-orang yang Berpuasa
Mereka adalah orang-orang yang puasa. Khususnya orang yang berpuasa di bulan Ramadhan. Amal ibadahnya diterima di bulan Ramadhan. Sebagaimana di dalam Hadis Qudsi Allah berfirman: "Puasa adalah untukku, milikku, dan akulah yang memberikan pahala. Mereka yang berpuasa di bulan Ramadhan dengan iman, penuh keimanan kepada Allah dan ikhlas kepada Allah. Amal ibadahnya puasanya di bulan Ramadhan maka dia keluar dari bulan Ramadhan seperti anak bayi yang baru lahir dari perut ibunya.

2. Orang-orang yang Memaafkan Kesalahan Orang Lain
Yang mendapat panggilan khusus di Padang Mahsyar yaitu orang-orang yang memaafkan kesalahan orang lain. Mau bulan apa saja bukan hanya bulan Syawal, mereka selalu memaafkan kesalahan orang lain. Sehingga Allah memmaafkan mereka sebagaimana firman-Nya:

فَمَنْ عَفَا وَأَصْلَحَ فَأَجْرُهُ عَلَى اللَّهِ

"Barang siapa memaafkan dan berbuat baik maka pahalanya atas (tanggungan) Allah)." (QS Asy-Syura: 40)

Kalau sudah Allah yang kasih maka tidak terhitung ganjarannya. Begitulah ganjaran bagi orang-orang yang mudah memaafkan kesalahan orang lain.

3. Orang-orang yang Sabar
Mereka yang mendapatkan panggilan khusus dan mendapatkan pahala langsung dari Allah mereka adalah orang-orang yang sabar. Sebagaimana firman Allah:

إِنَّمَا يُوَفَّى الصَّابِرُونَ أَجْرَهُمْ بِغَيْرِ حِسَاب

"Sesungguhnya hanya orang-orang yang bersabarlah Yang dicukupkan pahala mereka tanpa batas." QS. Az-Zumar: 10)

إِنَّ اللَّهَ مَعَ الصَّابِرِينَ

"Sesungguhnya Allah bersama dengan orang yang sabar." (QS Al-Baqarah: 153)

Sabar yang dimaksud adalah sabar dalam melaksanakan amal ketaatan dan beribadah, sabar meninggalkan maksiat. Kemudian sabar dalam menerima cobaan Allah. Apabila ia bersabar karena Allah maka ganjarannya dibalas langsung oleh Allah.

Syekh Ridwan Al-Amri menjelaskan ada dua golongan yang tidak dipandang oleh Allah pada hari Kiamat. Yaitu orang yang suka memutuskan silaturrahim dan tetangga yang jahat yang suka mengganggu tetangganya baik orang muslim atau orang kafir.

Nabi shallallahu 'alaihi wasallam mengatakan tidak turun rahmat kepada satu kaum yang mana di tengah-tengah kaum itu ada orang yang memutuskan silaturrahim. Bukan hanya dia saja yang mendapatkan bala, orang yang dekat dengan orang yang memutuskan silaturrahim juga membawa bala. Gara-gara dia, Allah tidak menurunkan rahmat-Nya.

Demikian tausiyah Syekh Ridwan Al-Amri, semoga kita termasuk orang-orang yang dipandang Allah pada Hari Kiamat. Aamin.

facebook sharing button
twitter sharing button
Dari Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: 

"Jika amanat telah disia-siakan, tunggu saja kehancuran terjadi." 

Ada seorang sahabat bertanya: "bagaimana maksud amanat disia-siakan?" 

Nabi menjawab: "Jika urusan diserahkan bukan kepada ahlinya, maka tunggulah kehancuran itu."



(HR. Bukhari No. 6015)

facebook sharing button
twitter sharing button
whatsapp sharing button

cover top ayah
يٰۤاَ يُّهَا الَّذِيۡنَ اٰمَنُوۡا لَا تَتَّخِذُوۡۤا اٰبَآءَكُمۡ وَاِخۡوَانَـكُمۡ اَوۡلِيَآءَ اِنِ اسۡتَحَبُّوا الۡـكُفۡرَ عَلَى الۡاِيۡمَانِ‌ ؕ وَمَنۡ يَّتَوَلَّهُمۡ مِّنۡكُمۡ فَاُولٰۤٮِٕكَ هُمُ الظّٰلِمُوۡنَ
Wahai orang-orang yang beriman! Janganlah kamu jadikan bapak-bapakmu dan saudara-saudaramu sebagai pelindung, jika mereka lebih menyukai kekafiran daripada keimanan. Barangsiapa di antara kamu yang menjadikan mereka pelindung, maka mereka itulah orang-orang yang zhalim.

(QS. At-Taubah:23)
cover bottom ayah

Komentar

Postingan populer dari blog ini

8 Keutamaan Sifat Tawadhu Bagi Muslimah, Nomor Terakhir Jalan Menuju Kemuliaan..

Tawadhu atau sifat rendah hati yang dimiliki seorang muslimah merupakan sebuah akhlak dalam Islam yang tergolong ke dalam akhlak terpuji. Foto ilustrasi/ist Tawadhu   atau sifat rendah hati yang dimiliki seorang muslimah merupakan sebuah akhlak dalam Islam yang tergolong ke dalam akhlak terpuji.  Tawadhu   dalam Islam berarti seseorang menempatkan dirinya lebih rendah di hadapan Allah dan hamba-hamba Allah Subhanahu wa ta'ala. Firman Allah Ta’ala : وَاخْفِضْ جَنَاحَكَ لِمَنِ اتَّبَعَكَ مِنَ الْمُؤْمِنِينَ “ Dan rendahkanlah dirimu terhadap orang-orang yang mengikutimu, yaitu orang-orang yang beriman “.(QS Asy-Syu'ra : 215) Kita ketahui, bahwa segala perkara yang ada dalam Islam pasti memiliki keutamaan dan keburukan bagi yang melakukannya, dan dalam perkara rendah hati, seseorang yang melakukan atau memiliki  sikap rendah hati   akan mendapatkan beberapa keutamaan dari sikap rendah hati ini. Baca juga:  Inilah Ciri-ciri Pribadi Muslimah yang Tawadhu   Rasulullah Shallallaahu’al

8 Tahap Perjalanan Hidup Setelah Mati, Sejak Malam Pertama di Alam Kubur hingga Lewati Ini

Bandung -  Kematian  bukan menjadi akhir dari segalanya. Sejatinya kematian adalah awal dari mulainya episode di dalam kehidupan. Bukanlah menjadi kemusnahan melainkan suatu pembaharuan serta perpindahan awal hidup sebenarnya. Kehidupan setelah mati menurut Islam, mati merupakan sesuatu yang pasti untuk setiap makhluk yang bernyawa,seperti itulah firman Allah. Kehidupan yang dijalani di dunia ini hanyalah sebuah permainan dan tempat singgah untuk sementara saja. Dalam dunia Islam, kita mempercayai adanya kehidupan setelah mati. Nah, Akan mengulas bagaimana kehidupan setelah mati. Dilansir dari kitab aqidah ialam   berikut  8 tahap kehidupan setelah mati menurut Islam: 1. Alam Barzakh (Alam Kubur) Kehidupan setelah mati menurut islam yang pertama adalah alam kubur. Alam kubur merupakan tempat persinggahan pertama setelah mati. YD1JNI

Pentingnya Makanan Halal dan Thayyib, Begini Penjelasannya

Selasa, 14 Juni 2022  Bagi umat Islam makanan dan minuman tidak hanya harus halal, tetapi harus thayyib atau baik untuk dikonsumsi, sehingga makanan dan minuman tersebut menjadi berkah dan bermanfaat bagi kita. Foto istimewa Dalam Islam, Allah Subhanahu wa ta'ala memerintahkan hamba-hambaNya untuk memilih  makanan halal dan thayyib   (baik dikonsumsi), serta menghindari makanan haram. Selain untuk kebaikan, menghindari makanan haram merupakan bukti keimanan ketakwaan hamba kepada Penciptanya.  Allah Ta'ala berfirman; وَكُلُوا مِمَّا رَزَقَكُمُ اللَّهُ حَلَالًا طَيِّبًا ۚ وَاتَّقُوا اللَّهَ الَّذِي أَنْتُمْ بِهِ مُؤْمِنُونَ “Dan makanlah makanan yang halal lagi baik dari apa yang Allah telah rezekikan kepada kalian, dan bertakwalah kepada Allah yang kalian beriman kepada-Nya.” (QS Al Maidah-88) Baca juga:  Semua Makanan Pada Asalnya Halal, Makanan Haram Hanya 4? Makan dan minum yang halal   akan memberikan manfaat bagi tubuh manusia. Selain itu, makan dan minum yang halal akan m