Langsung ke konten utama

Menghidupkan Bacaan Al-Qur'an di Bulan Dzulhijjah Diganjar Pahala Berlipat-lipat


Banyak amalan yang bisa dilakukan perempuan muslimah di bulan Dzulhijjah salah satunya memperbanyak bacaan Al-Quran yang akan diganjar pahala berlipat-lipat. 

Banyak amalan yang bisa dilakukan perempuan muslimah di bulan Dzulhijjah salah satunya memperbanyak bacaan Al-Qur'an. 

Sama seperti bulan Ramadhan, membaca Al-Qur'an ini akan diganjar dengan pahala yang berlipat-lipat. 

Ketahuilah bahwa Al-Qur'an bisa menjadi penolong atau penerang kuburan kita kelak. 

Al-Q'uran merupakan madubatullah (hidangan Allah).

Hidangan untuk umat manusia, suatu hidangan yang tidak akan pernah membosankan, semakin dinikmati akan semakin bertambah nikmat. 

Setiap orang yang mempercayai Al-Q'uran akan bertambah cinta kepadanya. 

Cinta untuk membacanya, mempelajari, memahami , mengamalkan dan mengajarkannya. 

Karena itulah, para perempuan, baik yang belum berkeluarga, status istri, atau para ibu, hendaknya niatkan hati agar menjadi muslimah pencinta Al-Qur'an. 

Hadiah Manis dari Allah bagi yang Gemar Membaca Al Qur'an Tak hanya di bulan-bulan istimewa seperti Ramadhan dan Dzulhijjah, perempuan muslimah sangat dianjurkan untuk selalu menyibukkan diri dengan Al-Qur'an dalam hari-harinya. 

Di sela mengurus anak dan keluarga, membaca Al-Qur'an jangan sampai ditinggal. 

Karena sebaik-baik kesibukan adalah sibuk dengan Al-Qur'an.

Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman dalam hadis Qudsi:

 ”Barangsiapa yang disibukkan oleh Al-Qur'an sehingga tidak sempat meminta kepada-Ku, akan Aku berikan kepadanya sesuatu yang paling baik yang Aku berikan kepada orang-orang yang meminta, dan keutamaan kalam Allah terhadap seluruh kalam selainnya adalah seperti keutamaan Allah terhadap seluruh makhluk-Nya.” (HR Ahmad dan Thabrani). 

Selain itu, muslimah yang sibuk dengan Al-Qur'an akan memperoleh ketentraman (sakinah), rahmat, naungan malaikat, dan Allah Ta'ala akan senantiasa menyebutnya. 

Nabi Shallallahu alaihi wa sallam bersabda: “Tiada suatu kaum berkumpul di suatu rumah Allah, membaca kitab Allah, dan mempelajarinya di antara mereka, kecuali ketenangan akan diturunkan kepada mereka, dan mereka akan diliputi oleh rahmat Allah, dikelilingi para malaikat, dan Allah akan menyebut mereka kepada yang hadir di majelis itu.” (HR Muslim). Inilah manfaat 'kesibukan' membaca Al-Qur'an :

 1. Sibuk dalam membaca Al-Qur'an Allah Subhanahu Wa Ta'ala menjanjikan pahala dan balasan besar bagi orang yang membaca Al-Quran. 

Seperti Allah firmankan dalam surah ini :

 إِنَّ ٱلَّذِينَ يَتْلُونَ كِتَٰبَ ٱللَّهِ وَأَقَامُوا۟ ٱلصَّلَوٰةَ وَأَنفَقُوا۟ مِمَّا رَزَقْنَٰهُمْ سِرًّا وَعَلَانِيَةً يَرْجُونَ تِجَٰرَةً لَّن تَبُورَ "

Sesungguhnya orang-orang yang selalu membaca kitab Allah dan mendirikan salat dan menafkahkan sebahagian dari rezeki yang Kami anugerahkan kepada mereka dengan diam-diam dan terang-terangan, mereka itu mengharapkan perniagaan yang tidak akan merugi." (QS Fathir: 29) dan surah

 : لِيُوَفِّيَهُمْ أُجُورَهُمْ وَيَزِيدَهُم مِّن فَضْلِهِۦٓ ۚ إِنَّهُۥ غَفُورٌ شَكُورٌ "

Agar Allah menyempurnakan kepada mereka pahala mereka dan menambah kepada mereka dari karunia-Nya. 

Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Mensyukuri." (QS Fathir : 30) Orang yang mahir membaca Al-Quran, akan bersama para malaikat yang mulia, sedangkan bagi yang kesulitan membacanya, tetap mendapatkan dua pahala , ia diberi pahala dengan membacanya dan mendapatkan pahala dengan kesulitan yang ia rasakan dalam membaca yang menunjukkan kesungguhannya untuk membaca Al-Quran dan kekuatan semangatnya, meskipun sulit ia rasakan.

 Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam bersabda; “Orang yang membaca Al-Qur'an dan pandai dalam membacanya, ia bersama para malaikat yang mulia. Dan yang membaca Al-Qur'an dengan mengeja dan ia membacanya dengan sulit ia mendapatkan dua pahala.” (HR Muttafaq alaih). halaman ke-1 1 2


Komentar

Postingan populer dari blog ini

8 Keutamaan Sifat Tawadhu Bagi Muslimah, Nomor Terakhir Jalan Menuju Kemuliaan..

Tawadhu atau sifat rendah hati yang dimiliki seorang muslimah merupakan sebuah akhlak dalam Islam yang tergolong ke dalam akhlak terpuji. Foto ilustrasi/ist Tawadhu   atau sifat rendah hati yang dimiliki seorang muslimah merupakan sebuah akhlak dalam Islam yang tergolong ke dalam akhlak terpuji.  Tawadhu   dalam Islam berarti seseorang menempatkan dirinya lebih rendah di hadapan Allah dan hamba-hamba Allah Subhanahu wa ta'ala. Firman Allah Ta’ala : وَاخْفِضْ جَنَاحَكَ لِمَنِ اتَّبَعَكَ مِنَ الْمُؤْمِنِينَ “ Dan rendahkanlah dirimu terhadap orang-orang yang mengikutimu, yaitu orang-orang yang beriman “.(QS Asy-Syu'ra : 215) Kita ketahui, bahwa segala perkara yang ada dalam Islam pasti memiliki keutamaan dan keburukan bagi yang melakukannya, dan dalam perkara rendah hati, seseorang yang melakukan atau memiliki  sikap rendah hati   akan mendapatkan beberapa keutamaan dari sikap rendah hati ini. Baca juga:  Inilah Ciri-ciri Pribadi Muslimah yang Tawadhu   Rasulullah Shallallaahu’al

8 Tahap Perjalanan Hidup Setelah Mati, Sejak Malam Pertama di Alam Kubur hingga Lewati Ini

Bandung -  Kematian  bukan menjadi akhir dari segalanya. Sejatinya kematian adalah awal dari mulainya episode di dalam kehidupan. Bukanlah menjadi kemusnahan melainkan suatu pembaharuan serta perpindahan awal hidup sebenarnya. Kehidupan setelah mati menurut Islam, mati merupakan sesuatu yang pasti untuk setiap makhluk yang bernyawa,seperti itulah firman Allah. Kehidupan yang dijalani di dunia ini hanyalah sebuah permainan dan tempat singgah untuk sementara saja. Dalam dunia Islam, kita mempercayai adanya kehidupan setelah mati. Nah, Akan mengulas bagaimana kehidupan setelah mati. Dilansir dari kitab aqidah ialam   berikut  8 tahap kehidupan setelah mati menurut Islam: 1. Alam Barzakh (Alam Kubur) Kehidupan setelah mati menurut islam yang pertama adalah alam kubur. Alam kubur merupakan tempat persinggahan pertama setelah mati. YD1JNI

Pentingnya Makanan Halal dan Thayyib, Begini Penjelasannya

Selasa, 14 Juni 2022  Bagi umat Islam makanan dan minuman tidak hanya harus halal, tetapi harus thayyib atau baik untuk dikonsumsi, sehingga makanan dan minuman tersebut menjadi berkah dan bermanfaat bagi kita. Foto istimewa Dalam Islam, Allah Subhanahu wa ta'ala memerintahkan hamba-hambaNya untuk memilih  makanan halal dan thayyib   (baik dikonsumsi), serta menghindari makanan haram. Selain untuk kebaikan, menghindari makanan haram merupakan bukti keimanan ketakwaan hamba kepada Penciptanya.  Allah Ta'ala berfirman; وَكُلُوا مِمَّا رَزَقَكُمُ اللَّهُ حَلَالًا طَيِّبًا ۚ وَاتَّقُوا اللَّهَ الَّذِي أَنْتُمْ بِهِ مُؤْمِنُونَ “Dan makanlah makanan yang halal lagi baik dari apa yang Allah telah rezekikan kepada kalian, dan bertakwalah kepada Allah yang kalian beriman kepada-Nya.” (QS Al Maidah-88) Baca juga:  Semua Makanan Pada Asalnya Halal, Makanan Haram Hanya 4? Makan dan minum yang halal   akan memberikan manfaat bagi tubuh manusia. Selain itu, makan dan minum yang halal akan m